Suara.com - Puan Maharani sebagai anak dari Megawati Soekarnoputri tahu betul hubungan keluarga besarnya dengan keluarga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia menyebut hubungan keluarga dari kedua tokoh politik itu baik-baik saja.
Bahkan perjamuan makan nasi goreng ala Megawati, pada Rabu (24/7/2019) di Teuku Umar, merupakan salah satu bentuk keakraban keduanya yang sudah lama terjalin.
"Pak Prabowo sudah dari lama mengharapkan untuk diundang ke Teuku Umar untuk makan nasi goreng, jadi Bu Mega membuatkan nasi goreng pakai bakwan, pakai ayam goreng, pakai rempela ati, sama telor dadar," kata Puan seusai menjadi pembicara dalam acara Seminar Kebudayaan di Universitas Diponegoro Semarang, Jumat (26/7/2019).
Menurut Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia itu, hubungan antar dua keluarga sudah sangat erat sejak pertama bertemu.
"Keluarga Bu Mega dengan keluarga Pak Prabowo ya dari pertama bertemu sampai sekarang kita akrab dekat," ujarnya.
"Kami pernah bersama-sama, hanya memang karena ada perbedaan pilihan politik selama lima tahunan itu bukan berarti kita tidak berkomunikasi dan bersilaturahmi," jelasnya kembali.
Puan juga menilai jika pertemuan kedua tokoh politik nasional itu sebagai silaturahmi politik paska gelaran Pemilu 2019. Bahwa kedua tokoh telah mengedepankan budaya politik.
"Silaturahmi di politik itu sangat dinamis, jadi ini silaturahmi kekeluargaan juga, pemilu sudah selesai, semua sudah bersama-sama kembali," katanya.
Namun begitu, saat ditanya apakah budaya politik tersebut sebagai upaya akan terjadi koalisi dalam pemerintahan Jokowi periode kedua dengan oposisi. Puan belum bisa memastikan itu bisa terjadi.
Baca Juga: Terungkap! Prabowo Sempat Gagal Bertemu Megawati, Akhirnya Begini...
"Kemungkinannya ya itu kita lihat nanti, yang pasti semuanya Insyallah sudah bisa bersama-sama bersatu membangun bangsa ini kedepan, semoga politik Indonesia sudah menjadi cair, sudah menjadi Indonesia kembali," bebernya.
Meski demikian, Ketua DPP PDIP non aktif itu menyatakan menghormati pendapat setiap parpol baik dalam koalisinya maupun koalisi pengusung Prabowo-Sandi soal koalisi pemerintahan kelak.
"Itu putusannya nanti menjelang pelaksanan pelantikan pak Jokowi periode kedua. Pasti setiap parpol punya pendapat, jadi pendapat parpol itu kan harus saling bertemu, berisilaturahmi dan berkomunikasi," tukasnya.
Dalam Seminar Kebudayaan itu, dihadiri oleh Rektor Undip Prof Yos Johan Utama, termasuk para elit politik PDIP Jateng, seperti Ganjar Pranowo, Hendrar Prihadi, Bambang Wuryanto, Agustina Wilujeng dan lainnya. Usai seminar Puan Maharani menyalami para mahasiswa dan berswafoto bersama-sama.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
Terungkap! Prabowo Sempat Gagal Bertemu Megawati, Akhirnya Begini...
-
Canda Hangat Prabowo - Megawati, Menyoal Mahathir sampai Urusan Diet
-
Ngobrol Empat Mata, Megawati Minta Ini ke Prabowo
-
Hadiah Megawati dari Prabowo Disoal KPK, PDIP: Lukisan Itu Bukan Suap
-
Diingatkan Sudah Gemuk Oleh Megawati, Gerindra: Prabowo Pernah Diet
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim