Suara.com - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengklaim partainya tidak pernah mengambil sikap terhadap isu bergabungnya Partai Gerindra dengan Koalisi Indonesia Kerja Joko Widodo - Maruf Amin.
Pernyataan itu disampaikan Ferdinand untuk mengklarifikasi berita yang beredar di media sosial yang menyebut Demokrat akan menjadi pemimpin kelompok oposisi jika Gerindra gabung ke Koalisi Indonesia Kerja.
"Saya harus menyatakan bahwa itu bukan sikap resmi partai Demokrat. Pernyataan tersebut hanya pendapat pribadi Max, sekali lagi kami tegaskan, itu bukan sikap resmi partai demokrat," kata Ferdinand saat dihubungi Suara.com, Minggu (28/7/2019).
Menurut Ferdinand, Demokrat yang dipimpin langsung oleh Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat ini masih menjalin komunikasi politik dengan presiden terpilih Joko Widodo.
"Sikap resmi partai Demokrat hingga kini masih dalam tahap komunikasi politik, terutama dengan pihak pak Jokowi sebagai presiden terpilih," ucapnya.
"Komunikasi politik ini akan langsung dipimpin oleh Ketua Umum Partai Demokrat Bapak SBY," kata Ferdinand menambahkan.
Dia juga menegaskan, sikap Partai Demokrat tidak akan dipengaruhi oleh sikap Partai Gerindra meski keduanya pernah satu suara di Pilpres 2019 mendukung paslon Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Sikap politik partai Demokrat juga tidak ditentukan dan tidak dipengaruhi oleh keberadaan partai Gerindra. Apabila kelak Gerindra bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi, maka hal itu tidak mempengaruhi keputusan akhir politik partai demokrat," tutup Ferdinand.
Sebelumnya, dalam sebuah pemberitaan Anggota Majelis Tinggi Demokrat Max Sopacua menyebut partainya harus merangkul PAN dan PKS untuk menjadi oposisi bagi pemerintahan Jokowi lima tahun mendatang. Demokrat harus tampil memimpin barisan oposisi bagi pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Pengamat: 60 Persen Gerindra Ingin Masuk Koalisi Jokowi - Ma'ruf
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada