Suara.com - Anaknya mengalami koma selama 3 tahun, sang ayah di Inggris memohon kepada dokter agar membiarkannya meninggal dengan terhormat dan bermartabat.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (30/7/2019), Kavan Maddocks, 23 tahun' jatuh dari lantai 4 parkiran mobil pada 2016. Akibat peristiwa tersebut, Kavan menderita sejumlah kerusakan otak.
Kini, kondisi Kavan memprihatinkan. Dia makan melalui selang ke perut. Dia bernapas menggunakan alat bantu pernapasan ventilator.
Sang ayah, Frank, merasa keluarganya ditelantarkan karena petugas medis menolak untuk mematikan alat penopang kehidupan Kavan.
Frank meyakini Kavan tidak bisa melihat, merasa atau mendengar. Namun, petugas medis telah mengatakan kepada Frank bahwa anaknya bisa hidup setidaknya lebih dari 2 tahun lagi.
Kemarin, Minggu (28/7/2019), Frank, 47 tahun, menegaskan bahwa dirinya ingin anaknya tersebut mati saja, meski dia enggan mengatakannya.
"Saya ingin dia mati. Ini terdengar seperti hal yang sangat buruk untuk dikatakan. Tapi, seluruh keluarga dan teman-temannya merasakan hal sama. Ini sangat sedih, tapi kami tahu bahwa dia (Kavan) tidak akan kembali lagi ke kami," ujar Frank, seperti dikutip SUARA.com dari Daily Mail.
Frank melanjutkan, "Jika dokter secara ajaib bisa membuatnya terbangun dari koma, tidak ada yang akan lebih bahagia daripada saya. Saya akan membawanya dalam keadaan apa pun - di kursi roda, menggiring bola, apa pun. Saya akan menjaganya dan merawatnya setiap hari kalau saja dia bisa memiliki kehidupan."
"Tapi dia tidak punya kehidupan. Dia hanya berbaring di sana dalam kondisi yang menyedihkan. Mereka harus menggunakan katrol untuk membangunkannya dari tempat tidur. Siapa yang ingin melihat putra mereka seperti itu?" ujar Frank.
Frank, yang bekerja sebagai bos perusahaan konstruksi, mengatakan anaknya telah merayakan tiga kali natal dan ulang tahunnya di rumah sakit. Selama itu, Frank mengaku Kavan tak pernah meresponsnya dengan normal.
Menurut Frank, cedera Kavan lebih parah ketimbang yang dialami mantan juara Formula 1 Michael Schumacher setelah jatuh saat bermain ski dan membuatnya koma pada 2013.
"Dia menghancurkan kepalanya lebih buruk daripada Schumacher," tutur Frank.
Kavan yang bekerja sebagai akuntan di Macclesfield, Cheshire, berusia 20 tahun ketika terjun dari tempat parkir bertingkat pada 13 November 2016. Dia minum setelah menonton laga sepak bola Macclesfield Town.
Pada 2017, dia dinyatakan mengalami kondisi 'kesadaran minimal' setelah spesialis menguji semua indranya, termasuk lonceng dering di telinganya. Dia melakukan tes yang sama lagi tahun lalu dan tingkat responsnya bahkan lebih rendah.
Namun, Frank mengatakan dia telah diperingatkan bahwa mungkin dua tahun lagi sebelum dokter mengizinkan Kavan untuk pergi. Dia diberitahu bahwa menunggu lima tahun sebelum seseorang dapat digolongkan sebagai 'kondisi vegetatif permanen' adalah hal biasa.
Berita Terkait
-
Cetak Sejarah, Meghan Markle Jadi Editor Tamu Majalah Vogue Inggris
-
Polemik Diskriminasi Dokter Romi Sampai ke Kantor Puan
-
Wonderkid AC Milan Merapat ke Klub Liga Primer Inggris
-
Kasus Dokter Romi Digagalkan Jadi ASN, Kemen PPPA: Kami Tidak Mentolerir
-
5 Fakta Stonehenge, Monumen Batu yang Masih Diselimuti Misteri
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Konflik Yalimo Pecah Gegara Ucapan Rasis, Kemensos Siapkan Sembako dan 100 Babi untuk Pesta Damai
-
Dugaan Perubahan Riwayat Pendidikan Gibran, Pengamat: Skandal Besar yang Bisa Guncang KPU!
-
Fakta Baru Suami di Cakung Bakar Istri Hidup-hidup: MA Ditangkap saat Nge-fly Narkoba di WC
-
Indonesia Siap Berkontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Begini Caranya!
-
Prabowo Desak Akhiri Konflik Palestina-Israel: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian!
-
Prabowo Desak Dunia Akui Palestina: Janji Indonesia Siap Akui Israel
-
Tutup Pintu Damai, Ridwan Kamil Pilih Tak Hadir Saat Mediasi dengan Lisa Mariana di Bareskrim
-
Tak Hanya Obat Palsu, BPOM Perketat Pengawasan Kosmetik dan Skincare Ilegal
-
Kepala BPOM Jawab Surat Terbuka Nikita Mirzani : Siap Jadi Saksi, Asal Diminta Hakim
-
Harta Wahyudin Moridu Minus Rp 2 Juta, KPK Ingatkan Pejabat Jujur LHKPN