Suara.com - Minyak Pertamina tumpah sampai ke Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sehingga Pulau Untung Jawa di sana kena dampak minyak mentah dan tercemar.
Data itu diperoleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Minyak Pertamina tumpah di perairan utara Karawang.
“Pertamina tidak memberitahukan kepada publik, sejauh mana penanganan dan penyebaran tumpahan minyak mentah dari lokasi pengeboran mereka itu,” kata Manager Kampanye Energi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) nasional, Dwi Sawung.
Sawung menyatakan klaim Pertamina tentang tumpahan minyak mentah 3.000 barel per hari sangat meresahkan publik, ditambah lagi saat itu sumber minyak mentah itu juga belum juga ditutup.
Kemudian, prosedur kedaruratan untuk memberitahukan informasi untuk aktifitas warga dan nelayan yang terdampak oleh tumpahan minyak itu, belum cukup baik dilakukan Pertamina.
Sawung mencontohkan informasi yang dapat disampaikan yakni kapan tumpahan minyak itu dapat dihentikan, apa akibat terhadap kehidupan dan bagaimana menangani akibat-akibat dari pencemaran itu sesuai standar kesehatan dan keselamatan.
Hal senada disampaikan Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) nasional Merah Johansyah bahwa publik belum mendapatkan informasi utuh baik dari Pertamina maupun instansi terkait, khususnya gambar citra satelit tentang peta sebaran luasan pencemaran dari tumpahan minyak mentah.
“Itu informasi kunci, dalam kasus pencemaran Teluk Balikpapan dan kasus Lapindo itu ada, tapi dalam kasus ini tidak ada hingga dua minggu pascakejadian,” kata Merah.
Merah menegaskan tidak ada informasi resmi mengenai pengukuran ilmiah dan akurat yang menggunakan teknologi informasi oleh Pertamina dan itu sangat tidak mungkin jika mereka tidak mempunyai teknologi untuk itu.
Baca Juga: Minyak Tumpah di Laut Karawang, SKK Migas Pasang Static Oil Boom
“Ada yang disembunyikan dan kemungkinan berbahaya,” ujar Merah.
Walhi mencatat hingga Kamis (18/7), tumpahan minyak PT Pertamina di wilayah utara Karawang mengakibatkan 45,37 kilometer persegi lautan terdampak. Data luasan tercemar diperoleh dari citra satelit ESA sentinel 1 yang bisa diakses oleh publik.
Walhi menyayangkan hingga saat ini Pertamina dan pemerintah belum juga mengeluarkan data atau pun citra satelit terkait potensi sebaran minyak mentah itu. Padahal, pemerintah memiliki teknologi untuk menghasilkan data itu dan hasilnya sangat dibutuhkan publik.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman membantah pihaknya tertutup soal informasi publik.
“kita setiap hari mengeluarkan rilis, memberitahukan perkembangan, jumpa pers juga sudah dilakukan sebanyak dua kali, media bisa juga telepon saya dan saya juga sering wawancara di televisi,” tegas Fajriyah.
Fajriyah menyatakan saluran penyampaian informasi kepada publik diantaranya pihaknya membuka media center, untuk menyampaikan perkembangan penanganan kasus itu seperti apa.
Berita Terkait
-
Minyak Tumpah di Laut Karawang, SKK Migas Pasang Static Oil Boom
-
Walhi: 45,37 Km Persegi Laut Karawang Kena Tumpahan Minyak Pertamina
-
Minyak Pertamina Bocor di Pesisir Karawang, JATAM: Ini Bencana Industri
-
Minyak Pertamina Tumpah, Pantai Sedari Karawang Tercemar
-
Minyak Pertamina Tumah di Pantai Karawang, 7 Desa Tercemar
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar