Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan komentarnya tentang pertemuan Teuku Umar dan Gondangdia di program Indonesia Lawyers Club (ILC), yang ditayangkan langsung di TV One, Selasa (30/7/2019).
"Nah kita masih meraba-raba itu, apa yang akan terjadi setelah Gondangdia atau Teuku Umar," katanya dalam acara tersebut, yang mengangkat tema "Antara Teuku Umar dan Gondangdia: Kelompok 212 Mau ke Mana?"
Menurut Rocky Gerung, makna dari kedua pertemuan itu sudah pasti bersifat materiel dan tak bisa ditutup-tutupi.
"Kita ada di situ, pada kekonyolan itu, berupaya untuk menganalisis sesuatu yang sudah terang benderang diperlihatkan bahwa itu adalah ambisi kursi, full stop," ujarnya.
Rocky Gerung beranggapan, dua orang di masing-masing pertemuan itu berencana menyingkirkan satu pihak yang sebelumnya berafiliasi dengannya.
Namun, Rocky Gerung tak menyebutkan siapa pihak yang ia maksud itu.
"Kalau dua orang bertemu, artinya ada pihak ketiga yang ingin disingkirkan. Gampang kan? Tinggal ditanya siapa yang akan disingkirkan? Yang bereaksi lebih cepat, tentu. Yang bereaksi lebih cepat terhadap Teuku Umar siapa? Ya Gondangdia bereaksi lebih cepat. Kan simple kan logikanya," terang Rocky Gerung.
Dirinya juga menambahkan, yang jelas pihak itu bukanlah Kelompok 212.
"Mau disingkirkan 212? Enggak bisa disingkirkan. Dia berakar pada imajinasi bangsa ini kok," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung: Polisi Sebaiknya Jangan Daftar Capim KPK
Dua pertemuan politisi belum lama ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Dua pertemuan yang dimaksud yakni, pertama, pertemuan 'Teuku Umar', yang dilakukan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) siang.
Sedangkan pertemuan yang satunya adalah 'Gondangdia', yakni antara Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasdem Jl RP Suroso, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari yang sama dengan pertemuan Teuku Umar.
Berita Terkait
-
Sandiaga Curhat Sikap Prabowo Sebelum Temui Jokowi: Saya Tak Dilibatkan
-
Hadapi Sidang Polusi, Anies Sebut DKI Rutin Terima Gugatan
-
Anies Ikut Pawai Sepeda Peringati Kelahiran Mahatma Gandhi
-
Jelang Ijtimak Ulama IV, PA 212 Beralih Dukung Anies Capres 2024?
-
PSI: Indeks Kebebasan Berkeyakinan Turun karena Anies dan FPI
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO