Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar festival film antikorupsi atau Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2019.
Perwakilan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Kedeputian Bidang Pencegahan KPK Epi Handayani, mengatakan ACFFEST 2019 merupakan program kampanye anti korupsi melalui media film.
Dalam kompetisi ini, para peserta mengajukan proposal ide cerita film pendek atau proposal film.
"ACFFest adalah program kampanye anti korupsi melalui film. Jadi bentuknya itu ada kompetisi membuat film, hanya teman-teman itu tidak harus langsung men-submit film, tapi ide cerita atau proposal film," ujar Epi saat menyambangi Suara.com, Rabu (31/7/2019).
Epi menuturkan alasan KPK melakukan kampanye anti korupsi melalui film agar pesan pesan antikorupsi bisa mudah diterima dan dipahami masyarakat.
"Kenapa lewat film karena melalui media film publik atau masyarakat itu untuk menerima materi-materi antikorupsi tidak merasa digurui. Film itu bahasa yang universal lebih mudah untuk dipahami," kata dia.
Adapun ACFFEST 2019 mengambil tema antikorupsi dengan fokus pada korban korupsi.
Epi menuturkan para peserta bisa mengeksplorasi akibat maupun dampak korupsi.
Sebab kata dia, selama ini korban korupsi tidak menyadari bahwa dia yang menjadi korban korupsi.
"Lebih fokus ke korban korupsi, tapi tema besarnya anti korupsi, tapi untuk yang khusus lainnya terkait dengan korban korupsi karena apa, korban korupsi itu kan tidak sadar bahwa dia menjadi korban," kata Epi.
Baca Juga: Yuk, Ikutan Bikin Film Anti Korupsi di ACFFest 2019
Ia pun mencontohkan penyebab jembatan roboh bukan hanya karena kecelakaan, namun kemungkinan ada hal yang dikurangi dalam pembuatan jembatan.
"Kebanyakan kalau korban penjambretan, dia akan sadar bahwa dia menjadi korban jambret. Kalau korban korupsi banyak yang tidak sadar, contoh soal jembatan roboh orang kan yang katanya itu kecelakaan saja," kata dia.
"Padahal jembatan roboh bisa jadi pada saat pembuatan jembatannya harusnya 100 sak semen ternyata pada kenyataannya dibuat hanya 50 sak semen jadi kan tidak kokoh gambarannya seperti itu."
Adapun 10 proposal terpilih akan mendapat bantuan dana produksi sebesar Rp 20.000.000. Selain itu, peserta yang terpilih juga mendapatkan bantuan dana produksi, mengikuti movie camp, coaching clinic dari pembuat film profesional, dukungan online editing di Jakarta, dan pendampingan mentor lokal.
ACFFEST sudah dibuka sejak 28 Mei hingga 15 Agustus 2019.
"Satu tim akan dipanggil dua orang untuk ikut movie camp. Movie camp itu akan dimentoring oleh oleh penulis skenario yang legendaris yaitu Pak Jujur Prananto dan kemudian nanti dari struktur filmnya akan ada pembinaan juga dari sutradara yang memang kekinian mas Yandy Laurens yang merupakan sutradara film keluarga Cemara layar lebar," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan