Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkap pentingnya nilai demokrasi yang diteguhkan dalam satu partai. Hal itu disampaikan JK ketika menyinggung soal kader Golkar yang kecewa kemudian memilih untuk membangun partai baru.
JK mengungkapkan bahwa Partai Golkar harus mengakhiri kebiasaan lama, yakni banyaknya kader yang meninggalkan partai berlambang beringin itu karena kecewa dan langsung membentuk partai baru.
Menurutnya, kalau suara-suara dari partai bentukan eks Golkar tersebut disatukan maka Golkar memiliki suara yang banyak.
"Benar apa yang disampaikan Ketua Umum Partai Golka, Airlangga Hartarto tadi bahwa kita harus mengakhiri kebiasaan lama. Kalau tak puas di Golkar maka bikin partai lain di luar Golkar," kata JK saat berpidato dalam acara Muspimnas V Kosgoro 1957 di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).
"Kalau semua partai digabung jadi satu saya kira Golkar akan mencapai capai 40 suara," sambungnya.
Melihat sejarahnya Golkar, terdapat sejumlah kader yang memutuskan keluar dan memilih membentuk partai baru. Sebut saja Surya Paloh yang kecewa dengan Golkar dan memilih keluar pada September 2011 silam. Setelahnya Surya Paloh mendirikan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Kemudian, Partai Hanura dan Gerindra yang lahir pasca konvensi calon Presiden Golkar pada 2004 silam. Belum lagi ada partai lainnya seperti Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) serta Partai Musawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). Partai-partai tersebut lahir karena kekecewaan kader Golkar.
JK mengatakan bahwa sebuah partai bisa berjalan dengan baik berkat kekuatan dan kecintaan. Selain itu berjalannya demokratis dalam partai itu juga disebut juga bisa menjadi cara kelola yang baik.
"Hanya dengan cara demokratis, orang tak akan pecah, orang akan puas untuk tidak menang menang apabila demokrasi suatu partai demokratis. Intinya adalah bagaimana kelola partai dengan demokratis," tuturnya.
Baca Juga: Disaksikan JK, Kosgoro 1957 Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi
Dirinya teringat kepada masa lalu Golkar saat mengambil keputusan pemilihan ketua partai ataupun calon gubernur yang diusungkan. Saat itu, Partai Golkar menjalankan sistem demokrasi dengan mengumpulkan suara DPP sebanyak 40 persen, DPD I sebanyak 40 persen dan DPD II sebanyak 20 persen suara.
"Maka tidak ada satupun upaya untuk memecah orang. Karena kita jalankan partai secara demokratis," tandasnya.
Berita Terkait
-
Disaksikan JK, Kosgoro 1957 Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi
-
Pidato di Muspimnas V Kosgoro, JK Curhat Kalah di Pilpres karena Golkar
-
Bakal Bersaing dengan Bamsoet, Airlangga Yakin Jadi Ketum Golkar Lagi
-
Incar Posisi Ketua MPR, Ketum Golkar Pastikan Tak Ada Celah untuk Gerindra
-
Di Harlah ke-21, JK: Suara PKB Naik Terus Tapi Belum Bisa Libas Golkar
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama