Suara.com - Politisi Partai Demokrat turut buka suara terkait keputusan pemindahan ibu kota negara dari Jawa ke Kalimantan. Bahkan, ia menyindir seseorang dengan inisial FH.
Ruhut Sitompul menyampaikan sindiran tersebut lewat cuitan di jejaring Twitter pribadinya @ruhutsitompul pada Kamis (1/8/2019).
Pengacara itu menanggapi pernyataan FH yang mengusulkan ibu kota dipindah ke Pulau Reklamasi. Baginya hal itu tidak masuk akal.
Ruhut Sitompul bahkan menyebut orang yang mengeluarkan pernyataan tersebut sedang stress.
"FH masih nyinyir saja dengan pernyataannya mengatakan ibu kota dipindahkan saja di P Reklamasi ini sih pernyataan orang stresssssss. MERDEKA," tulis @ruhutsitompul.
Cuitan itu pun langsung memantik respons dari warganet yang memiliki pendapat yang sama dengan Ruhut Sitompul.
"FH udah habis obat bang, kemarin sempat tenang. Sekarang kambuh lagi," tulis @HDzhon.
"Maklum bang, lagi menghitung hari kehilangan jabatan wakil ketua DPR jadi partai independen," komen @salaamitusalam.
Disinyalir FH yang dimaksud adalah Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Pasalnya dalam sebuah kesempatan, ia mengusulkan agar pemerintah mengambil alih Pulau Reklamasi sebagai ibu kota baru bukan Kalimantan yang dianggapnya kurang strategis.
Baca Juga: Jokowi Segera Umumkan Lokasi Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan
"Jadi ngapain ke Kalimantan? situ aja ada pulau reklamasi bagus, pakai saja itu. Ambil alih saja daripada di tengah Kalimantan, ada apa di tengah Kalimantan itu? Susah orang," ujar Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Fahri Hamzah menambahkan bila Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim cocok menggunakan daerah pesisir dibandingkan daratan.
"Ekstensi ibu kota seperti Malaysia pindah ke Putra Jaya sedikit. Pindahkan lah ibu kota ini dulu kan mau ke Jonggol, Pak Harto gagal waktu itu karena sudah terakhir. Ya sudah pindahin ibu kota itu ke pulau reklamasi, saya sudah hitung luas pulau reklamasi itu dengan Washington DC itu persis sama. Itu mimpinya Bung Karno tahun 60, lahir lah UU DKI itu," kata Fahri," tandas Fahri Hamzah.
Berita Terkait
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Wamen PKP Soroti Backlog 15 Juta Unit Rumah, Singgung Properti Syariah
-
Qatar Garap Proyek 3 Juta Rumah di Indonesia, Kapan Mulai Dibangun?
-
Publik Meledak, Buntut Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Dinaikkan
-
Seruan Keras Syahganda Nainggolan: Copot Maruarar Sirait, Ganti dengan Fahri Hamzah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Pasang Badan? Sikap Partai Jadi Sorotan!
-
Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Apa Kata Warga?
-
Ngaku Anak 'Anker', Begini Curhatan Prabowo di Stasiun Tanah Abang
-
Prabowo: Whoosh Jangan Dihitung Untung-Rugi, yang Penting Bermanfaat untuk Rakyat
-
Inflasi Jakarta Lebih Tinggi dari Nasional? Gubernur DKI Klaim Ekonomi Tetap Terkendali
-
Gubernur Riau Terjaring OTT, Cak Imin Minta Kader PKB Tenang dan Tunggu Keterangan KPK
-
Dicap Tak Layak Diberi Gelar Pahlawan, Romo Magnis Suseno Kuliti 'Dosa-dosa' Soeharto Penguasa Orba
-
Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Bakal Siapkan Sanksi?
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Puan Singgung Rekam Jejak: Harus Dikaji Dengan Baik
-
Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini