Suara.com - Pengamat sekaligus anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya kembali menuliskan kicauan yang menyindir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ia menanggapi kicauan warganet @awemany pada Kamuis (1/8/2019) terkait perbandingan data tingkat polusi di dua kota besar yakni DKI Jakarta dan Surabaya.
"Jadi ribut-ributnya Bu Risma itu buat apa sih? Data tingkat polusi ini sih bicara angka. Bukan drama-drama dan nangis ala sinetron sambil nyapu-nyapu jalan," tulis @awemany.
Sementara dari gambar yang dibagikan, kualitas udara Kota Surabaya menyentuh angka 164 AQI alias berstatus tidak sehat. Berbeda halnya dengan DKI Jakarta menyentuh angka 135 AQI dengan status tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Unggahan itu seketika ditanggapi akun @mkusumawijaya. Dengan melihat data yang diunggah, ia menyebut bila Risma belum bisa menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup karena bukti tersebut.
"Buat mengusulkan Bu Risma jad Kadis Persampahan di Jakarta. Kalau lihat angka di bawah ini, buat jadi Kadis LH belum bisa kayaknya," tulis @mkusumawijaya.
Sebagaimana diketahui, Marco Kusumawijaya tengah menjadi pembicaraan setelah menuliskan cuitan yang diduga menyudutkan Tri Rismaharini.
Pengamat itu menyebut Risma cocok untuk memimpin Dinas Persampahan DKI Jakarta serta menyindir putra sulungnya, Fuad Bernardi yang diperiksa Kepolisian Daerah Jawa Timur atas kasus jalan ambles di Jalan Raya Gubeng.
"Keren! Bagus banget buat Jakarya kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan. Semoga beliau mau, kalau sudah lega dengan urusan anaknya," cuit @mkusumawijaya, Rabu (31/7/2019).
Baca Juga: Orang Ini Dicela Habis-Habisan karena Kritik Polusi Jakarta, Ini Sebabnya
Berita Terkait
-
Laporan Oxfam: 0,1 Persen Orang Terkaya Dunia Jadi Penyumbang Polusi Terbesar di Bumi
-
Mikroplastik di Air Hujan Bisa Picu Stroke? Ini Penjelasan Lengkap BRIN dan Dinkes
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Survei IYCTC: Kandungan Polusi PM2,5 di Ruangan Merokok Lebih Tinggi Ketimbang Area Tanpa Rokok
-
Sektor Industri dan Keuangan Dituntut Gerakan Aksi Udara Bersih
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
KPK 'Bidik' Wagub Riau SF Hariyanto, Dugaan Korupsi Proyek PUPR Makin Panas
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?