Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jansen Sitindaon melemparkan kritiknya untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jansen meminta kepada Jokowi belajar kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak sensitif dengan kritikan masyarakat.
SBY berpengalaman 10 tahun memimpin Indonesia. Saat itu, SBY dijelaskan Jansen tidak 'lebay' saat mendapatkan kritikan dari masyarakat untuk pemerintah.
"Kami 10 tahun kupingnya enggak setipis ini. Kami biasa saja. Kalau rakyat keras sedikit, nikmati saja," kata Jansen di Sanggar Prativi Building, Jalan Pasar Baru Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2019).
"SBY 10 tahun enggak pernah sekeras ini. Malah kami buka ruang itu," sambungnya.
Pernyataan ini disampaika Jansen lantaran melihat Jokowi yang kurang menjaga iklim kritis dari pihak oposan. Pada pemerintah Jokowi saat ini, Jansen memandang kalau masyarakat yang kritis kepada pemerintah malah berujung kepada kasus hukum.
"Seperti kali ini keras dikit UU ITE, keras dikit lagi dianggap musuh negara. Keras lagi dianggap makar. Orang takut," ujarnya.
Terkait hal itu, Jansen meminta kepada Jokowi untuk bisa menjaga iklim oposisi pada pemerintahan selanjutnya. Menurutnya tidak ada kritik masyarakat yang malah membuat pemerintah jatuh.
"Kami dari yang masih di luar pemerintah meminta juga kepada Jokowi. Iklim oposisi dan kritis ini juga harus dijaga dan terus tumbuh," tandasnya.
Baca Juga: Aksi Cak Lontong, Soimah Dkk Sukses Bikin Jokowi dan Iriana Cekikikan
Berita Terkait
-
Respons PDIP soal Rencana SBY Bertemu Jokowi Awal Agustus
-
Panca Tuduh Prabowo Minta Duit SBY, Gerindra: Ngapain Dengerin Caleg Gagal
-
Karangan Bunga dari Jokowi hingga SBY Penuhi Rumah Duka Sutopo
-
Pendiri Demokrat Kritik SBY, Ferdinand: Mereka bukan Siapa-Siapa
-
Minta Kongres Dipercepat, Deklarator Demokrat: SBY Jalankan Politik Dinasti
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Isu Lobi-lobi Dibantah! Kuasa Hukum Ungkap Alasan Sebenarnya Roy Suryo Cs Tak Ditahan
-
Mahasiswa Gugat UU MD3 Agar Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR, Parlemen Khawatir Timbulkan Kekacauan
-
Palu Hakim Lebih Ringan dari Tuntutan, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Divonis 4,5 Tahun Penjara
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan
-
Kompak Berkemeja Putih, Begini Penampakan 23 Terdakwa Demo Agustus di Ruang Sidang
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
KPK Periksa Tiga Kepala Distrik Terkait Korupsi Dana Operasional di Papua
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya
-
Geger Kematian Dosen Cantik Untag: AKBP Basuki Dikurung Propam, Diduga Tinggal Serumah Tanpa Status