Suara.com - Dinding Universitas Islam Negeri atau UIN Syarif Hidayatullah Ciputat runtuh. Tepatnya di Gedung Fakultas Adab.
Dinding tuntuh karena guncangan gempa Banten 6,9 SR yang berpusat di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03.21 WIB.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Saiful membenarkan adanya kerusakan di gedung tersebut, yakni pada bagian dinding samping lift gedung lantai 1 rontok berjatuhan.
"Sejauh ini yang jelas ada beberapa keramik yang nempel pada dinding samping kiri kanan lift di lantai 1, lepas jatuh ke lantai dan pecah," katanya.
Gempa yang awalnya disebutkan dengan magnitudo 7,4 kemudian dimutakhirkan menjadi 6,9 itu guncangannya cukup keras dirasakan di UIN di Jakarta Selatan, perbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Banten itu.
Kerusakan yang terjadi pada gedung baru Fakultas Adab dan Humaniora itu selain dampak dari guncangan gempa Banten, diduga juga karena konstruksi bangunan tidak kuat.
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Halid Alkaf mengatakan kerusakan terjadi akibat gempa dan kualitas bangunan yang tidak kuat menahan guncangan.
"Saya kira salah satunya akibat gempa, di samping mungkin bisa saja karena kondisi atau kualitas bangunannya," katanya.
Sementara Rico Adrian, mahasiswa Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merasa khawatir adanya gempa susulan yang lebih besar. Menurutnya, struktur bangunan yang tidak kuat menahan guncangan bakal mengancam keselamatan mahasiswa.
Baca Juga: Bukan karena Gempa, Mensos Sebut 3 Warga Banten Meninggal karena Sakit
"Apalagi bakal banyak aktivitas di UIN karena penerimaan mahasiswa baru, jadi khawatir ada bagian gedung roboh kalau guncangan lebih besar," ujarnya.
Gempa bumi pada Jumat pukul 19:03:21 WIB, berlokasi di 7.54 lintang selatan, 104.58 bujur timur itu berpusat di 147 km barat daya Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memutakhirkan data tentang kekuatan gempa tersebut menjadi bermagnitudo 6,9 dan menyatakan peringatan dini tsunami diakhiri beberapa waktu setelah terjadi gempa bumi yang juga dirasakan warga di sejumlah daerah tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
Bukan karena Gempa, Mensos Sebut 3 Warga Banten Meninggal karena Sakit
-
BNPB: Jangan Percaya Ramalan Gempa Eyang Ibung
-
Penampakan Rumah Rusak Akibat Diguncang Gempa Banten
-
Diguncang Gempa Besar, Warga Pandeglang Panik Lalu Azan di Masjid
-
Penjelasan Keamanan Gedung Soal Retakan di Apartemen Kebagusan City
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online
-
Benyamin Davnie: Krisis Sampah Tangsel Momentum Transisi Menuju Teknologi PSEL
-
Kajari Purwakarta Bantah Isu Hoaks Dugaan OTT Jaksa oleh Kejagung
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami