Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menjadi jembatan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Front Pembela Islam (FPI) seandainya izin ormas berbasis Islam itu dicabut pemerintah.
Hal itu dilakukan Prabowo sebagai bentuk mewujudkan nilai demokratis di Indonesia.
Juru Bicara Partai Gerindra Kawendra Lukistian mengatakan bahwa Prabowo tergerak dengan menegakkan keadilan bagi seluruh elemen bangsa.
Ketimbang diputuskan untuk dicabut lantas membuat sebagian pihak kecewa, Prabowo mau untuk mengajak kedua belah pihak antara Jokowi dan FPI untuk mencari solusi.
"Tentu menjembatani adalah jiwanya pak Prabowo, karena ingin semua elemen bangsa ini bisa duduk sama-sama dalam mengentaskan permasalahan yang ada demi kemajuan bangsa," kata Kawendra saat dihubungi Suara.com, Sabtu (3/8/2019).
"Prinsipnya Pak Prabowo itu sangat demokratis, dalam asas demokrasi semua pikiran dan gagasan tidak boleh dan tidak ada yang berhak dibunuh," sambungnya.
Apalagi FPI selama ini disebut Kawendra telah berkonstribusi untuk membantu masyarakat terutama pada saat bencana terjadi dan menimbulkan korban. Dengan begitu Kawendra menerangkan bahwa Prabowo berkomitmen untuk membantu FPI yang menurutnya diberikan kesulitan oleh pemerintah untuk kembali beroperasi sebagai ormas Islam.
"Jangankan sekedar menjembatani, dan membantu mendorong izin FPI yang saat ini terkesan dipersulit. Pak Prabowo bahkan kita sudah tahu dia pun berkenan menjemput pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat mengatakan pemerintah bisa saja tidak memperpanjang SKT FPI, jika organisasi masyarakat pimpinan Rizieq Shihab itu tidak sejalan dengan Pancasila dan mengancam NKRI.
Baca Juga: Sindir Pertemuan Prabowo-Jokowi, PKS: Masa Rekonsiliasi Cuma Berdua
Jokowi juga menegaskan, pemerintah selalu terbuka untuk bekerja sama dengan organisasi Islam selagi tidak bertentangan dengan idelogi Pancasila.
Berita Terkait
-
Tentukan Nasib Izin FPI, Kemendagri Bentuk Tim Evaluasi
-
Abu Janda Pakai Data TRAC untuk Bilang FPI Teroris, Munarman: Itu Zionis
-
Kangen Berat, DPP FPI Menangis Minta Pemerintah Tak Zalimi Habib Rizieq
-
Kemendagri Kaji Kemaslahatan FPI bagi Umat, Munarman Beri Respons Menohok
-
Mendagri Ungkap Alasan FPI Belum Juga Dapat Izin
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak
-
BMKG Prediksi Iklim 2026 Akan Normal di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Suhu 2529C
-
Sudirman Said Klarifikasi Soal Pemeriksaan Sebagai Saksi Dugaan Korupsi Petral di Kejagung
-
KPK Beri Fasilitas Ibadah Natal dan Kunjungan Khusus bagi 12 Tahanan Nasrani
-
Wagub Rano Karno: Perda Kawasan Tanpa Rokok Bukan untuk Diskriminasi
-
Pengakuan Mengejutkan Ridwan Kamil: Akui Khilaf dan Dosa, Minta Maaf Digugat Cerai Atalia
-
Kasus Suap Ijon Proyek Bupati Bekasi, Benarkah Ada Anggota DPR Terlibat?
-
Mengenal JakTirta, 'Senjata Baru' Pemprov DKI Senilai Rp2,62 Triliun untuk Melawan Banjir
-
Terkuak, Kamila Pengirim Pesan Teror Bom ke 10 Sekolah di Depok Ngaku Akun Emailnya Diretas
-
DPRD Dukung Pemprov DKI Gelontorkan Rp 2,62 T untuk Atasi Banjir: Warga Jakarta Sudah Tertekan!