Suara.com - Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar umat Islam. Idul Adha juga sering disebut sebagai Hari Raya Kurban, sebab di hari inilah umat muslim yang memiliki kecukupan finansial dianjurkan untuk berkurban.
Suara.com melansir dari NU.or.id, Senin (5/8/2019), kurban saat Hari Raya Idul Adha memiliki sejarah yang cukup panjang. Sejarah dianjurkannya melakukan kurban dikisahkan kembali oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj.
Anjuran kurban berawal saat Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk mengurbankan putranya, yakni Nabi Ismail yang baru berusia 9 tahun.
Meskipun Nabi Ibrahim sebagai seorang ayah tentu sangat menyayangi Nabi Ismail anaknya, Nabi Ibrahim berserah diri dan mengikuti perintah Allah SWT.
"Perintah Tuhan (kepada Nabi Ibrahim untuk) siap untuk menyembelih putranya sendiri. Artinya apa? Nabi Ibrahim seorang yang beriman yang tanpa ragu-ragu sedikit pun, percaya betul, yakin betul, perintah Allah itu benar dan pasti akan kembali kepada kita, hamba-Nya kalau kita menjalankan perintah-Nya,” kata Said Aqil Siroj.
Dengan kemurahan hati Allah SWT, penyembelihan terhadap Nabi Ismail dibatalkan. Kemudian digantikan dengan kambing. Sejak saat itulah umat muslim dianjurkan untuk berkurban.
"Dari situlah disyariatkan kita berkurban. Ini (ibadah kurban) juga merupakan salah satu bagian kecil dari ibadah sosial kita," ungkap Said Aqil Siroj.
Islam merupakan agama yang penuh dengan toleransi dan menghormati kebersamaan serta gotong royong. Bila pada hari-hari biasa hanya segelintir orang yang memiliki finansial berlebih saja yang bisa merasakan nikmatnya daging, pada Hari Raya Idul Adha semua orang bisa memakan daging tak peduli ia miskin sekalipun.
Oleh karena itu, berkurban sangat dianjurkan untuk ditunaikan bagi umat muslim yang memiliki finansial lebih. Selain untuk mendapatkan keutamaan dari kurban, juga dalam rangka untuk berbagi dengan sesama.
Baca Juga: Sosialisasi Hemat Plastik saat Idul Adha, Pria Ini Pakai Kostum Daur Ulang
"Maka bagi yang mampu, sekali lagi, bagi yang mampu mari kita berlomba, berkurban sebanyak-banyaknya. Tidak usah dibatasin, tujuh orang sapi satu. Enggak, satu orang satu sapi pun silakan, kalau memang mampu. Mudah-mudahan pahalanya akan kita dapatkan nanti di akhirat ketika kita pulang ke hadapan Allah," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!