Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui kalau KPK berhasil menangkap banyak koruptor di Indonesia. Namun JK menilai keberhasilan pemberantasan korupsi yang baik ialah semakin sedikit jumlah orang yang ditangkap.
JK mengatakan semakin banyak orang yang ditangkap malah menimbulkan dilema.
"Artinya timbul ketakutan, timbul ketakutan pejabat mengambil keputusan, akibatnya maka tidak ada keputusan, maka lambat jalannya. Akibat lambat jalannya, terjadilah masalah pelambatan pertumbuhan ekonomi," ujar JK saat memberikan pidatonya pada acara 24th INDEF Anniversary di Aryaduta Hotel, Jalan Prajurit KKO Usman Dan Harun, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).
"Jadi kita mengalami dilema-dilema, memberantas korupsi penting, tapi akibatnya menghalangi triliunan anggaran tidak terserap. Dibiarkan korupsi juga, dana tetap juga dikorupsi, bisa habis juga. Jadi apa pilihan kita?" kata JK menambahkan.
Awalnya JK bercerita saat dirinya mendapatkan laporan soal adanya keinginan Batam menyaingi Singapura. Namun, kondisi pelabuhan Batam masih dirasa kolot seperti pelabuhan di era 1950-an.
"Cita-citanya Batam akan menyerupai Singapura, padahal pelabuhan kita seperti tahun 1950-an, malah crane-cranenya masih zaman dahulu," katanya.
Dengan kondisi seperti itu, JK langsung memanggil beberapa pihak terkait, termasuk petinggi PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo untuk mengganti alat berat pemindah material menjadi yang baru.
Saat itu, Pelindo menyanggupi keinginan JK. Namun Pelindo meminta dibuatkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk pengadaan crane baru.
"Bayangkan itu, ketakutan orang untuk membeli crane itu minta Keppres," ucapnya.
Baca Juga: KPK Tetapkan Eks Direktur Teknik Garuda Sebagai Tersangka Suap
JK lantas menyinggung soal pemberantasan korupsi di Indonesia. Di samping banyaknya kasus korupsi yang tertangani oleh KPK, namun JK menilai, pemberantasan korupsi juga justru memberikan efek ketakutan.
Wapres JK sempat berkelakar kepada pihak INDEF selaku penyelenggara acara untuk ikut mencarikan solusinya.
"Coba INDEF memberi solusi kepada kita semua, bagaimana mengatasi dilema seperti ini yang terjadi," ucapnya.
Berita Terkait
-
Geledah Rumah Kadishub Jatim, KPK Bawa 1 Koper dan 1 Kardus Isi Berkas
-
Wapres JK Minta Mendag Selesaikan Perundingan Perdagangan Bebas Akhir Tahun
-
KPK Tetapkan Eks Direktur Teknik Garuda Sebagai Tersangka Suap
-
Yuk! Tonton Film One Second, Pemenang ACFFest 2018
-
Cerita The Beatles Bikin Bangkrut Bisnis Barber Shop Wapres JK
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Prabowo Panggil Semua Kepala Daerah Papua ke Istana, Sinyal Gebrakan Baru?