Suara.com - Partai Gerindra mengajukan sejumah konsep sebagai syarat untuk bisa masuk ke Koalisi Jokowi - Maruf Amin atau Koalisi Indonesia Kerja. Kebanyakan konsep itu berhubungan dengan perekonomian.
Konsep-konsep tersebut antara lain kemandirian dan ketahanan pangan serta energi. Apabila konsep-konsep itu tidak diterima, Gerindra inginnya ada satu atau dua konsep bisa dikerjakan untuk membantu membangun bangsa, membantu pemerintah.
Kalau konsep Gerindra tidak ada yang diterima, Gerindra akan membantu pemerintah tanpa masuk ke pemerintahan.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
"Kami sudah menyampaikan konsep-konsep untuk ditawarkan, kalau diterima maka kami akan masuk koalisi dengan senang hati untuk membantu pemerintah, membangun bangsa dan negara ke depan," kata Dasco saat dihubungi, Jumat (9/8/2019).
"Kita akan bantu di parlemen dengan legislasi yang kuat, pengawasan yang kuat, dan penganggaran yang kuat," ujarnya.
Dasco mengatakan apakah Gerindra masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf atau tidak, akan terus membangun komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri dan PDIP pun partai-partai lain.
Hal itu menurut dia karena setelah kontestasi pilpres semuanya harus segera bersama-sama untuk kembali bersatu membangun bangsa dan negara. (Antara)
Baca Juga: Gerindra Tawarkan Konsep untuk Masuk Koalisi Jokowi - Maruf Amin
Berita Terkait
-
Gerindra Tawarkan Konsep untuk Masuk Koalisi Jokowi - Maruf Amin
-
Kesimpulan Ferdinand: Jokowi Punya Karakter Pemimpin, Prabowo Tidak Punya
-
Gerindra Jamin Kritis Jika Masuk Koalisi, PSI: Yang Hoaks Dibela
-
Kongres PDIP di Bali: Momen Kehangatan Prabowo - Megawati hingga Ahok
-
Makin 'Lengket' dengan Mega, Lieus: Enggak Apa-apa, Prabowo Keren
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank