Suara.com - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ikut bersuara terkait rencana pemerintah soal Pegawai Negeri Sipil (PNS) bisa kerja dari rumah.
Menurut Kadin, hal itu sah-sah saja kalau memang PNS bekerja di rumah dan menghasilkan produktivitas tinggi.
"Buat saya mau kerja di mana saja yang penting produktivitasnya kalau tinggi, kenapa enggak? Kalau duduk di kantor tapi hasilnya lebih rendah dibanding dia duduk di rumah tapi dengan peralatan canggih, kenapa enggak?" ujar Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Rosan menuturkan, wacana PNS bisa bekerja dari rumah sebenarnya timbul karena dampak dari kemajuan teknologi. Karenanya, mau tak mau lembaga pemerintahan juga harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi tersebut.
Rosan meminta, masyarakat harus terbuka dengan wacana tersebut. Dengan begitu, wacana tersebut tak menjadi polemik di masyarakat.
"Warga harus terbuka pemikirannya. Rencana itu bisa dibilang tidak lazim. Tapi keterbukaan digital sudah sangat luar biasa,” tuturnya.
Sebelumnya, Deputi Sumber Daya Manusia Aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmaja memaparkan data Global Talent Competitiveness Index di tahun 2018, Indonesia berada pada peringkat 77 dari 119 negara. Skor terkecil yang didapat yakni pada poin global knowledge skills, terutama penguasaan IT.
Dia mengatakan wacana tersebut masih dalam proses rancangan dan belum diketahui kapan agar diterapkan.
"Nanti akan bisa kerja dari rumah, tinggal mengatur kebijakannya kayak bagaimana," kata Setiawan saat Forum Merdeka Barat di Auditorium KemenPAN-RB, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Baca Juga: Wacana PNS Bisa Kerja di Rumah, Bima Arya: Saya Sendiri Selalu di Lapangan
Dengan cara seperti itu, kata Setiawan, PNS bisa memiliki fleksibilitas kerja. Hal tersebut merupakan salah satu indikator birokrasi yang ditetapkan pihaknya.
Berita Terkait
-
Listrik Padam, Kadin Sebut Kerugian Usaha di Jakarta Bisa Triliunan Rupiah
-
Kemnaker : Pemangku Kepentingan harus Terus Perkuat Vokasi
-
Kali Pertama! Delegasi Indonesia Kunjungi Israel Jajaki Kerja Sama Berlian
-
Jokowi 2 Periode, Pengusaha Minta Ini Supaya Ekonomi Terus Tumbuh
-
Pelaku Usaha Happy Tanggapi Putusan MK yang Menangkan Jokowi - Ma'ruf Amin
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR