Suara.com - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyatakan penolakannya terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang memperluas wilayah ganjil-genap kendaraan. Ia bahkan menyebut program tersebut sebagai kebijakan zalim.
Hal itu ia ungkapkan melalui akun Twitternya, @FerdinandHaean2, Selasa (13/8/2019). Ia menyebut Anies zalim karena menyulitkan pengendara mobil untuk melintasi berbagai kawasan.
Ia juga menyebut Anies sebagai pemalas karena aturan itu. Pasalnya, Anies tidak memberikan alternatif kepada masyarakat karena disulitkan melewati jalan di Jakarta.
"Tidak ada jalan alternatifnya? Gubernur @aniesbaswedan jika modelnya begini, anda telah zalim kepada pembayar pajak kendaraan," ujar Ferdinand.
Ferdinand menganggap kebijakan ganjil genap lahir karena Anies tidak kreatif dalam membuat program. Akhirnya Anies memilih jalan pintas yang dianggap merugikan warga Jakarta yang telah membayar pajak, yakni kebijakan ganjil genap.
"Inikah cara membahagiakan warga? Membatasi dengan Ganjil Genap? Pemalas," kata Ferdinand.
Dalam cuitannya, Ferdinand memberikan saran kepada Anies untuk mengurangi jumlah kendaraan di Jakarta. Pertama adalah dengan mengatur jam kerja bagi para pegawai dan jam sekolah.
Kedua adalah jalan berbayar serta menaikkan tarif parkir kendaraan. Saran ketiga adalah uji emisi kendaraan, serta keempat adalah pembatasan usia kendaraan secara bertahap.
Setelah itu yang terakhir adalah menaikkan pajak jalan dan bea masuk mobil dari luar kota ke Jakarta. Menurutnya untuk menjalankan sarannya itu diperlukan gubernur yang tidak pemalas dan mau kerja keras.
Baca Juga: Ngadu ke Luhut, Bos Grab Minta Taksi Online Kebal Aturan Ganjil Genap
"Butuh kerja keras, hanya untuk yang mau kerja keras dan kreatif, bukan untuk pemalas yang cari jalan pintas dengan metode kebijakan pembatasan," tegasnya.
Berita Terkait
-
Temui Jokowi Lewat Pintu Samping Istana, Anies Bantah Bahas Soal Wagub DKI
-
Jokowi Panggil Anies ke Istana Bahas Balapan Formula E di Jakarta 2020
-
Mustofa: Anies Kurban 1 Sapi, Ahok Kurban 5 Juta Sapi Tapi Tak Dapat Pahala
-
Ngadu ke Luhut, Bos Grab Minta Taksi Online Kebal Aturan Ganjil Genap
-
Wacana PNS Kerja dari Rumah, Anies Bakal Ikuti Aturan Kemenpan RB
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025