Suara.com - Seorang pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) mendadak viral di media sosial dengan kisah sedih yang dialami.
Ia dikeluarkan dari anggota Paskibraka secara sepihak sebelum bertugas mengibarkan bendera pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.
Siswa yang tidak diketahui identitasnya iu diketahui menjadi anggota Paskibraka Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Ditengah perjalanan, anak yatim tersebut diberhentikan karena diduga posisinya akan digantikan oleh anak pejabat.
Hal itu diungkap lewat cuitan yang diunggah akun Twitter @Siti_Tama. Dituliskan dalam narasi, anak pejabat yang akan menjadi anggota Paskibraka sama sekali tidak mengikuti seleksi.
Akun tersebut kemudian menyenggol akun Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming Raka dan pengacara Hotman Paris.
"Viral, seorang anak yatim yang malang, terpilih sebagai anggota Paskibraka Kabupaten Labuhan Batu, ditengah perjalanan dikeluarkan begitu saja demi masuknya anak seorang pejabat yang tak pernah mengikuti tahap seleksi. CC @jokowi @kaesangp @Chilli_Pari @hotmanParis," cuit @Siti_Tarna, pada Selasa (13/8/2019).
Sementara itu, dalam unggaham video berdurasi 0.30 detik yang dibagikan tampak siswa itu tengah menangis didampingi seorang wanita. Ia menceritakan kronologi saat posisinya dicopot secara tiba-tiba.
"... Di tahap terakhir , habis pengumuman saya ke sekolah nama saya ada di nomor urut kesembilan. Sudah ikut pengukuran baju, sudah ikut pengukuran sepatu terakhir karantina nama saya tidak ada," tutur siswa itu.
"Kemarin saya belum tahu siapa yang gantikan saya, tetapi saya sekarang sudah tahu," lanjutnya.
Baca Juga: Berkah Paskibraka, Sumiasih Jadi Terkenal di Kampung
Mendapat perlakuan yang tidak adil, pemuda itu mengaku sedih dan kecewa. Ia yang semula berharap bisa mendapat piagam untuk masuk anggotaTNI, tidak bisa mewujudkan impiannya.
"Ya kecewa, sedih, semualah, karena saya pikir dengan ikut Paskibraka dan mendapat piagam Paskib Labuhan Batu. Jadi bia gampang daftar TNI," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tantangan Komunikasi di 2026: Semua Bisa Viral, Tapi Tidak Semua Bisa Bermakna
-
Kaleidoskop 2025: 8 Lagu Indonesia Paling Viral, Tak Semuanya Baru Dirilis
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal