Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mengajukan tambahan dana ke DPRD DKI sebesar Rp 934 miliar untuk modal sebagai tuan rumah Formula E. Menurut Anies jumlah tersebut adalah tarif yang normal untuk menghelat gelaran balap mobil listrik di Ibu Kota.
Anies mengaku heran karena masalah dana untuk penyelenggaraan Formula E teralu diributkan. Ia membandingkan dengan saat Asian Games 2018 lalu, hingga rencana Moto GP di Semarang.
Ia menganggap dua agenda itu sedang berproses tidak terlalu dibahas terkait anggarannya. Menurutnya Asian Games 2018 dan Moto GP di Semarang (jika jadi) anggarannya lebih besar lagi.
“Hanya sekarang dibahas seakan-akan ini baru pertama. Ini sesungguhnya sesuatu yang normal kalau kita lihat di dalam sebuah event internasional,” ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019).
Menurut Anies, keributan anggaran itu terjadi karena proses pembahasan anggarannya transparan. Sehingga dana dengan jumlah yang ia anggap normal dibandingkan acara lainnya itu dianggap besar.
“Bedanya yang sekarang semuanya lihat, sehingga kaget. Padahal sama lah,” kata Anies.
Ia menganggap hal ini sebagai pembelajaran bagi masyarakat soal penggunaan dana bagi acara skala internasional. Ia berharap ke depannya masyarakat tidak kaget lagi ketika Pemprov DKI menggelar acara yang lebih besar.
“Dikemudian hari kalau kita ada event nggak akan kaget-kaget lagi. Nanti kita mau bikin FIFA (Piala Dunia) lebih kaget lagi tuh,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 934 miliar untuk penyelenggaraan ajang balap mobil listrik, Formula E di Jakarta. Namun saat rapat di DPRD, anggaran tambahan itu dipertanyakan.
Baca Juga: DPRD Jakarta Pertanyakan Anggaran Rp 934 Miliar Untuk Ajang Formula E
Dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020, Pemprov DKI bersama anggota DPRD membahas anggaran tersebut. Anggaran tersebut tertulis pada pagu anggaran indikatif sebesar Rp 934 miliar.
Rp 934 miliar itu terbagi untuk dua kebutuhan. Rinciannya, sebanyak 22 juta poundsterling untuk biaya penyelenggaraan pre event Formula E bertajuk Jakarta Fun Race dan 35 juta euro untuk asuransi.
Ia mengaku sampai saat ini masih menunggu proses pembahasan anggaran tambahan ini selesai.
Berita Terkait
-
DPRD Jakarta Pertanyakan Anggaran Rp 934 Miliar Untuk Ajang Formula E
-
Anies Kekeh Upacara 17 Agustus di Pulau Reklamasi, Mendagri: Itu Hak Dia
-
APBD Perubahan 2019 Jakarta Turun Rp 2 Triliun, Jadi Rp 86,89 Triliun
-
Anies Akan Pimpin 4.000 PNS Upacara Hari Kemerdekaan di Pulau Reklamasi
-
Perluasan Ganjil Genap Efektif Tekan Kemacetan dan Polusi di Jakarta?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional