Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Arsul Sani menyebut partainya akan menempati lebih dari satu kursi menteri di Kabinet Kerja Jilid II Presiden Joko Widodo. Namun, Asrul tidak menyebut berapa jumlah pasti kursi menteri yang didapat oleh PPP.
Asrul mengatakan kekinian Jokowi baru memberitahukan jumlah kursi menteri yang didapat oleh masing-masing partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusungnya bersama Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Asrul juga tidak menyebut berapa pastinya jumlah kursi menteri yang diterima PPP.
"Insyaallah lebih dari satu, udah itu aja jawabannya," kata Asrul usai menghadiri acara Peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (18/8/2019).
Asrul mengaku kekinian Jokowi juga belum memberitahu pos kursi menteri apa saja yang akan diberikan kepada partai-partai pendukungnya.
"Sampai hari ini Pak Jokowi belum menyebutkan posnya apa kepada semua partai koalisi pendukungnya. Pak Jokowi belum menyampaikan bahwa masing-masing portofolio itu untuk siapa, untuk siapa, itu belum," ujarnya.
Saat ditanyai awak media apakah PPP akan kembali mengisi kursi Menteri Agama sebagaimana saat ini yang diisi oleh Lukman Hakim Saifuddin. Asrul mengatakan sepenuhnya hal itu diserahkan kepada Jokowi.
"Itu terserah Pak Jokowi lah. Mau Menteri Agama, mau Menteri Pemberdayaan Perempuan segala macem," tandasnya.
Berita Terkait
-
Bakal Jadi Menteri Lagi? Sri Mulyani Cuma Tersenyum Kecut
-
Dipanggil ke Istana, Jokowi Minta Kesediaan Adian Napitupulu Jadi Menteri?
-
Daftar Menteri dari PDIP di Kabinet Jokowi Distor Megawati Sendiri
-
Jokowi Sudah Rampungkan Susunan Kabinet, PPP Ngaku Belum Sodorkan Nama
-
JK Bertemu Syafi'i Ma'arif, Sebut Nama Sri Mulyani Masih di Kabinet
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional