Suara.com - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akan menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait kemunculan buaya di sekitar perairan objek wisata Pantai Carocok Painan dan Pulau Cingkuak.
"Kemarin kami sudah menghubungi pejabat BKSDA Sumatera Barat melalui sambungan telepon, dan dalam waktu dekat kami akan melayangkan surat," kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga setempat, Yohendro Nasti di Painan, Selasa (20/8/2019).
Menurut dia, keberadaan buaya itu cukup meresahkan dan terhitung sejak Sabtu (17/8) pada saat buaya pertama kali terlihat hanya beberapa wisatawan saja yang berani menikmati wahana air di lokasi.
Dari informasi yang didapatkan dari warga buaya tersebut memiliki panjang lebih kurang lima meter serta kerap muncul ke permukaan.
"Kami bersyukur hingga saat ini tidak ada korban, dan kami akan terus mewanti-wanti hal itu dengan cara memberikan peringatan sedini mungkin kepada wisatawan," ujar dia.
Pihaknya pun berharap agar BKSDA segera turun tangan, sehingga wisatawan yang datang ke Pantai Carocok Painan kembali leluasa mengeksplorasi keindahan objek wisata itu.
Objek wisata Pantai Carocok Painan merupakan salah satu objek wisata bahari andalan Pesisir Selatan selain Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, Pantai Sago, dan lain sebagainya.
Di lokasi wisatawan bisa menikmati karang-karang laut yang indah, ikan kecil dan pasir yang putih, selain itu juga bisa menjajal berbagai wahana seperti banana boat, speed boat dan lainnya
Objek wisata ini hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat pemerintah kabupaten, khusus di Pulau Cingkuak terdapat sisa-sisa kemegahan Benteng Protugis yang membuatnya semakin menarik.
Baca Juga: Biaya Makan Rp 1 Juta per Hari, Polisi Ini Pelihara Buaya Layaknya Anjing
Sesuai rencana pemerintah kabupaten setempat akan mengembangkan wisata serba Portugis di lokasi, mulai dari pakaian hingga kapal-kapalnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Biaya Makan Rp 1 Juta per Hari, Polisi Ini Pelihara Buaya Layaknya Anjing
-
Warga Bogor Serahkan Seekor Buaya Muara ke BKSDA
-
Ada Sayembara Penangkapan Buaya di Singkawang, Begini Reaksi BKSDA
-
Buaya Sepanjang 4,2 Meter Terjaring Nelayan Cilacap dalam Kondisi Membusuk
-
Punya Masalah Kecemasan, Pria Ini Pelihara Buaya Jadi Emotional Support
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Kabar Gembira! Pramono Anung Gratiskan Moda Transportasi Jakarta di Malam Tahun Baru 2026
-
Tradisi Meugang Terancam Jelang Ramadan, Gubernur Aceh Minta Suplai Sapi ke Tito dan Purbaya
-
Bencana Aceh 2025: PLN Catat 442 Titik Kerusakan Listrik, Jauh Melampaui Dampak Tsunami 2004