Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sebanyak 2.706 sertifikat tanah kepada masyarakat Kupang di halaman Kantor Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (21/8/2019).
Dalam sambutannya, Jokowi meminta kepada para penerima sertifikat tanah untuk memfotokopi dan memberi bungkus sertifikat tanah yang diberikan tidak rusak.
"Jadi kalau sudah diberi plastik, tolong sampai di rumah difotocopi yang satu taruh di lemari satu, yang fotokopi taruh di lemari dua. Kalau yang ini hilang masih ada fotokopi-nya, fotocopinya hilang, aslinya masih difotokopi kalau yang asli hilang urus ke kantor BPN mudah," ujar Jokowi dalam sambutannya.
"Karena kalau enggak diberi plastik ini juga, kadang-kadang kalau gentengnya bocor, kena air, sertifikat rusak. Ini adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki, namanya sertifikat. Sekali lagi, ini adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki," sambungnya.
Jokowi pun menceritakan saat berkunjung ke berbagai daerah, dirinya kerap mendengar adanya keluhan sengketa atau konflik tanah antara masyarakat dengan masyarakat, dengan perusahaan ataupun dengan pemerintah.
Namun ia meyakini, jika masyarakat sudah memegang sertifikat tanah, tidak ada lagi yang namanya sengketa lahan atau konflik lahan.
"Kalau sudah pegang seperti ini enak, ada orang datang ngaku-ngaku, ini tanah saya, bukan, ini tanah saya, nih sertifikatnya ada. Namanya di sini ada luasnya ada di sini, sudah, enggak ada masalah kalau sudah pegang ini (sertifikat)," kata dia.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta masyarakat bersikap bijak dan teliti jika ingin menggunakan sertifikat tanah sebagai jaminan untuk meminjam uang.
"Yang (sertifikat tanahnya) mau dipakai untuk jaminan ke bank, saya titip tolong kalau mau pinjam ke bank dihitung dulu dikalkulasi dulu bisa ngangsurnya enggak , tiap bulannya bisa nyicil enggak, kalau enggak?" katanya.
Baca Juga: Berani Kritik Jokowi di ILC, Ini 5 Fakta Milenial Sherly Annavita
"Jangan pinjam uang ke bank. Dan kalau sudah pinjam harus produktif dipakai untuk usaha, entah untuk pertanian, buka toko tambah usaha gunakan untuk yang produktif," kata dia.
Lebih lanjut, Jokowi juga mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan uang pinjaman dengan membeli barang konsumtif seperti motor, namun digunakan untuk usaha.
"Jadi saya titip kalau ada yang mau pinjam ke bank, dapat Rp 30 juta, gunakan seluruhnya untuk usaha. Jangan sampai dipakai untuk tadi, beli sepeda motor, atau beli yang lain, TV, nanti dulu,” kata dia.
Dalam pembagian sertifikat tanah, Jokowi didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofjan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Staf Khusus Presiden Gories Mere, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Kabupaten Kupang Korinus Masneno, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Ketua Majelis Hakim Heran, PT WKM Pasang Patok di Wilayah IUP Sendiri Malah Dituntut Pidana
-
Setahun Jadi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo, Apa Saja yang Disorot PDI Perjuangan?
-
Rencana Soeharto Digelari Pahlawan Nasional, Amnesty: Reformasi Berakhir di Tangan Prabowo
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
-
AI 'Bunuh' Media? Investor Kelas Kakap Justru Ungkap Peluang Emas, Ini Syaratnya
-
Mandiri Mikro Fest 2025, Langkah Bank Mandiri Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan