Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim memberikan sertifikat tanah secara gratis ke masyarakat di beberapa daerah bertujuan untuk memantik agar seluruh jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bisa lebih bekerja maksimal merampungkan pemberian sertifikat tanah yang sudah ditargetkan.
"Saya memberikan enggak banyak sebetulnya. Misal dari 5 juta yang dikeluarkan BPN (Badan Pertanahan Nasional), saya hitung setahun hanya 150 ribu sertifikat (diberikan), enggak ada 10 persennya. Itu simbol, saya mau memberikan semangat kepada kantor-kantor BPN yang ada di tanah air agar terget-target itu terlampaui, dan semangat itu kena, sehingga target-target itu terlampaui," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui ada kerja keras dari jajaran Kementerian ATR/BPN untuk mengejar target yang diberikan.
Bahkan kata Jokowi, dirinya selalu menghubungi Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil jika ingin melakukan kunjungan kerja dan memberikan sertifikat gratis kepada masyarakat.
"Saya tahu jajaran BPN kerja siang-malam untuk mengejar target yang kita berikan. Karena setiap saya kunjungan ke daerah pasti saya tanyakan. Pertama saya telepon kalau saya mau ke daerah, Pak Menteri saya mau ke daerah ini, sudah ada yang mau diberikan," kata dia.
Tak hanya itu, Jokowi mengatakan jika ada kemauan pasti bisa terlaksana. Sebab kata Jokowi, seluruh jajarannya bekerja berdasarkan target. Dengan diberikan target, ia berharap Kementerian ATR/BPN bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait sengketa tanah bisa terselesaikan.
"Artinya apa? Kalau kita mau, kita bisa. Ini sudah kejadian di kantor-kantor BPN kita. Kita memang kerja dengan target-target, PU (Pekerjaan Umum), KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), semua kementerian saya berikan target. Sehingga jelas ukuran-ukurannya. Karena memang urusan sertifikat tanah ini sudah bertahun-tahun enggak bisa kita selesaikan, padahal rakyat membutuhkan sertifikat sebagai pengakuan hak atas tanah yang mereka miliki," tandasnya.
Berita Terkait
-
Mentri Sofyan: Pungli Sertifikat Tanah Penyakit Lama, Laporkan Saja
-
Menteri Sofyan Djalil Minta Tunjangan Kinerja Dinaikkan, Ini Jawaban Jokowi
-
Target Terpenuhi, Menteri Sofyan Djalil Minta Jokowi Naikkan Tunjangan
-
Jokowi: Infrastruktur Jadi Syarat Pondasi Bersaing dengan Negara Lain
-
Jokowi Hadiri HUT ke-72 HMI di Rumah Akbar Tandjung
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?
-
Hadirkan Balai Warga, Gubernur Pramono: Ruang Kolaborasi untuk Semua Kalangan
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
KPK Serius! Atalia Praratya Akan Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Iklan BJB, Ada Apa?
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Keracunan MBG Merupakan Tantangan Menuju Kesuksesan
-
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Cegah Keracunan, BPOM Siapkan Modul Nasional untuk Juru Masak Program MBG
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?