Suara.com - Penegakkan hukum atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia, dilaporkan masih belum tegas.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Wiranto berkoordinasi untuk menegakan hukum bagi pelaku yang menyebabkan karhutla.
Wiranto melakukan rapat bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk membahas penanggulangan karhutla 2019.
Dari hasil laporan yang diterima, karhutla disebabkan oleh masyarakat setempat yang masih menggunakan teknik tradisional untuk membuka lahan. Selain itu, karhutla juga disebabkan oleh korporasi.
"Ladang berpindah, membuka lahan dengan membakar hutan untuk bercocok tanam menghadapi musim hujan dan sebagainya," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
Untuk korporasi, sudah ada penindakan berbagai tahap seperti 37 perusahaan sudah mendapatkan peringatan dan 5 perusahaan sudah diproses ke pengadilan. Akan tetapi jumlah yang besar justru dari perseorangan.
Wiranto mengungkapkan, kebiasaan masyarakat untuk membuka lahan dengan cara membakar mesti dihilangkan.
Skema yang dijalankan masyarakat itu disebut Wiranto dilakukan secara turun temurun. Membakar lahan, kemudian ketika turun hujan maka akan menjadi pupuk kemudian ditanam oleh tanaman.
Ia berupaya menggandeng perusahaan pengelola minyak sawit untuk meminjamkan alat berat atau eskavator kepada masyarakat setempat.
Baca Juga: MA Tolak Kasasi Jokowi, Kebakaran Hutan Tanggungjawab Pemerintah
"Mereka harus bantu para petani agar bisa membuka lahan dengan tidak bakar. Mudah-mudahan daerah bisa atasi itu," tuturnya.
Di luar itu, Wiranto juga telah berkoordinasi untuk meminimalisir titik api yang ada hingga masa musim kemarau berakhir. Salah satu yang diupayakan ialah menerapkan hujan buatan dengan teknik water bombing.
"Sekarang beberapa tempat hanya 60 persen, sehingga enggak bisa ya jadinya water bombing dengan menyediakan pesawat yang lebih, sekarang sudah ada 37 pesawat heli untuk water bombing," tuturnya.
Berita Terkait
-
Malam Ini Bakal ke Papua, Wiranto: Persaingan Kita Bukan Antara Suku
-
Wiranto Sebut Penyebab Karhutla Satu Persen Faktor Alam, 99 Persen Manusia
-
Menko Polhukam Gelar Rapat Bahas Pengendalian Karhutla 2019
-
Bakal Datangi Papua Pasca Rusuh, Wiranto Mau Beri Ilmu Bela Negara
-
Wiranto Puji Permintaan Maaf Khofifah soal Pengepungan Mahasiswa Papua
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting