Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto menggelar rapat bersama menteri lainnya untuk membahas pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2019.
Dalam rapat tersebut dibahas langkah-langkah pemerintah untuk bisa menekan angka titik api pada akhir puncak musim kemarau.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan puncak kemarau terjadi pada Agustus dan September. Meskipun pemerintah sudah berhasil memperkecil jumlah titik api pada 2018, namun Wiranto mendorong kementerian lainnya untuk menekan angka titik api.
"Dengan demikian maka yang akan kita rapatkan kali ini bukan saja apa yang sudah kita lakukan untuk penanggulangan, tetapi terutama apa yang kita hadapi saat ini dan apa yang kira-kira akan kita hadapi ke depan," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
Wiranto menerangkan kalau dirinya sudah mendapatkan laporan bahwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi 99 persen karena ulah manusia dan 1 persen karena alam. Maka dari itu, selain fokus pada penanggulangan karhutla secara teknis, Wiranto dan segenap kementerian berwenang ialah penanganan ulah manusia tersebut.
"Saya sudah dapat laporan akibat kebakaran hutan dan lahan ini, ulah dari manusia, 99 persen. Itu ulah manusia. 1 persen karena alam," ujarnya.
Lebih lanjut dalam rapat tersebut juga akan dibahas sejauh apa pemerintah siap untuk melakukan penanggulangan kebakaran. Pasalnya, Wiranto mengharapkan pemerintah bisa meminimalisir jumlah titik api hingga masa kemarau selesai.
"Manusianya, infrastruktur yang bisa membantu pencegahan, penanggulangan kebakaran, alat yang kita miliki, sistem yang akan kita lakukan. Kalau belum, hambatannya di mana? Kita koordinasikan di sini," tandasnya.
Dalam rapat itu tampak hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani dan Kepala BNPB Doni Monardo dan Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead.
Baca Juga: Divonis Bersalah soal Karhutla, Jokowi Belum Ajukan PK ke MA
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting