Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Depok Mohammad Idris untuk menyelesaikan urusan pengosongan tanah untuk pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Pasalnya, kampus yang terletak di kawasan Jalan Raya Bogor, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, itu harus bisa beroperasi pada tahun depan.
JK menuturkan, salah satu kendala dari pembangunan tersebut adalah permasalahan harga lahan yang belum sesuai kesepakatannya antara pemerintah dengan warga.
Untuk itu JK meminta pada daerah terkait untuk segera menyelesaikannya dengan cara mengeluarkan Surat Keputusan penertiban.
"Gubernur dan wali kota, segera terbitkan SK tentang penertibannya," kata JK, Kamis (22/8/2019).
Selain itu permasalahan lainnya soal letak tower pemancar sinyal milik RRI yang berada di tengah-tengah area pembangunan.
Untuk hal itu, JK mengatakan pihak Kementerian Agama dengan RRI akan segera memindahkan tower-tower tersebut secara bertahap.
Usai melihat proses pembangunan tahap pertama, JK meyakini tidak akan mengganggu penerimaan mahasiswa baru yang akan dibuka pada tahun depan. Pasalnya, ia melihat untuk segi konstruksi juga rancangan area kampus pun memiliki konsep yang bagus.
"Bisa selesai (pembangunan), toh pada pelebaran pertama lima ratus, bertahap kan. Tidak sekaligus, ruang kuliah, asrama, ruang dosen selesai," ujarnya.
"Bangunan itu harus kita bangun itu kurang daripada 20 persen dari luas lahan dan setelah itu taman dan air, jadi betul-betul ini konsep yang bagus," tandasnya.
Baca Juga: Museum Sejarah Nabi Muhammad Akan Dibangun UIII Depok
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/6/2018).
Saat itu Jokowi mengatakan rencana pembangunan Kampus UIII sudah dirancang selama dua tahun lalu. Namun, peletakan batu pertama baru bisa dilakukan karena pemerintah sulit mendapatkan lokasi yang pas.
"Permintaan saya saat itu minta lahan 1.000 hektar tapi sangat sulit sekali di Jawa. Saya sarankan di luar Jawa, semua tim sampaikan tak setuju. Ya sudah carikan di Jawa yang mendekati 1.000 ternyata kita dapat lahan 142 hektar," ujar Jokowi di lokasi.
Berita Terkait
-
Tinjau Pembangunan Kantor DMI, Wapres JK: Tahun Depan Selesai
-
Tinjau Revonasi Masjid Istiqlal, Wapres JK Yakini Bakal Ramah Disabilitas
-
Tinjau Proyek UIII, Wapres JK Terima Aduan Lambatnya Proses Pembangunan
-
Turuti Mau JK, Kemenristekdikti Siap Datangkan Dekan Asing
-
Usai Temui JK, Sudirman Beri Masukan ke PLN hingga Kementerian ESDM
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota