Suara.com - Aktivis Papua Filep Karma dengan lantang menyebut Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang paling memahami rakyat Papua.
Pernyataan tersebut dilontarkan Filep Karma dalam tayangan Mata Najwa Trans 7 bertajuk 'Nyala Papua' yang tayang Rabu (21/8/2019).
Dalam tayangan itu, Filem Karma diberikan pertanyaan oleh tim Mata Najwa: "Dari semua presiden, siapa yang paling memahami rakyat Papua?"
Filep Karma pun menyebut hanya Gus Dur yang paling memahami dan paling mengerti apa yang diinginkan rakyat Papua sehingga membuka peluang dialog.
"Saya kira hanya Gus Dur saja. Beliau bisa mengerti apa yang bangsa Papua inginkan, sehingga beliau membuka peluang itu untuk kami," ujar Filep Karma.
Menurut Filep Karma, Gus Dur adalah sosok yang mengembalikan identitas mereka sebagai bangsa Papua dan bisa menempuh dengan cara dialog.
"Gus dur lah yang mengembalikan identitas kami sebagai bangsa papua, bisa berdialog dengan orang Papua," kata Filep Karma.
Orang Papua dan kursi Gus Dur
Bicara soal Papua, tak lepas dari nama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau yang karib disapa Gus Dur. Pun sebaliknya. Bicara soal Gus Dur, tentunya teringat sepak terjangnya mengembalikan nama Papua.
Baca Juga: Putri Gus Dur Minta Maaf kepada Rakyat Papua
Dalam sewindu Haul Gus Dur di UIN Sunan Kalijaga, pada 2018 silam, putri Gus Dur, Alissa Wahid sempat melontarkan cerita tentang tetua adat Papua dan kursi kosong yang ditinggalkan Gus Dur.
Alisa Wahid berkisah, "Suatu hari pada 2013 atau 2015. Saya lupa. Datang serombongan tetua adat dari Papua ke gedung PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama--RED)."
Para tetua adat Papua itu minta izin masuk ke ruangan Gus Dur. Ruangan itu memang sengaja dibiarkan sama seperti ketika Gus Dur masih hidup. Ada kursi kosong. Kursi itu biasa diduduki oleh Gus Dur.
"Mereka meminta izin masuk ke ruangan Gus Dur yang dibiarkan masih sama seperti dulu. Ada kursi yang selalu diduduki Gus Dur dan beberapa kursi yang kosong," ucap Alissa Wahid.
Tetua adat itu meminta izin untuk duduk di kursi-kursi kosong itu. Kursi kosong Gus Dur dibiarkan. Mereka lalu berbicara kepada kursi kosong yang biasa diduduki Gus Dur tersebut.
"Dan mereka minta izin untuk duduk di sana. Para pemuka adat berlima. Lalu mereka mulai berbicara kepada kursi yang kosong itu, seakan-akan sedang berbicara dengan Gus Dur," ujar Alissa Wahid.
Berita Terkait
-
Soal Trans Papua, Lukas Enembe: Kami Butuh Kehidupan, Bukan Pembangunan
-
YLBHI: 33 Pelanggaran HAM Timpa Mahasiswa Papua, Paling Banyak di Surabaya
-
FKPPI Pecat Tri Susanti Korlap Aksi di Asrama Papua
-
Mahasiswa Papua Tolak Pemberian Minuman Keras Dari Polisi
-
Dinilai Menghina, Polwan Berikan Miras Kepada Mahasiswa Papua Saat Aksi
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing