Suara.com - Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Gili Meno Lombok, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat brand destinasi wisata ramah keluarga (family friendly destinations).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Utara Vidi Eka Kusuma mengemukakan saat ini pihaknya masih menunggu penyelesaian desain yang masih dikonsultasikan dengan pihak yang berkompeten.
"Kami sedang menunggu penyelesaian gran desain yang dilakukan oleh konsultan dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, Jawa Barat. Dan kami juga mendapat dukungan pemerintah pusat dan provinsi," katanya seperti dilansir Antara di Lombok Utara pada Jumat (23/8/2019).
Menurutnya, pencanangan Gili Meno menjadi kawasan destinasi ramah keluarga, karena saat ini sudah menjadi salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Lombok Utara. Pulau kecil tersebut diketahui juga memiliki keunikan tersendiri, seperti memiliki danau dan keindahan terumbu karang biru (blue coral) serta fauna laut berupa penyu.
Kawasan Gili Meno juga belum terlalu banyak industri pariwisata seperti kondisi di Gili Trawangan yang relatif padat. Keadaan yang demikian itu tentunya sangat cocok bagi turis yang datang bersama rombongan keluarga untuk benar-benar menikmati suasana liburan yang nyaman.
"Gili Meno bisa menjadi alternatif bagi para wisatawan, selain ke Gili Trawangan dan Gili Air yang lokasinya berdekatan," ujarnya.
Ia mengatakan upaya menjadikan Gili Meno sebagai kawasan destinasi wisata ramah keluarga akan melengkapi keragaman destinasi wisata NTB yang sebelumnya sudah memiliki kawasan wisata halal (halal destination).
Untuk itu, Gili Meno akan menjadi proyek percontohan destinasi ramah keluarga dengan sasaran pasar wisatawan dari Asia dan Eropa serta domestik.
Vidi menyebutkan dalam rancangan grand desainnya, pengelolaan Gili Meno nantinya melibatkan masyarakat lokal sebagai penerima manfaat terbesar sehingga mereka tidak menjadi penonton di negeri sendiri. Konsepnya bisa dalam bentuk penyediaan rumah penginapan yang layak di lahan miliknya.
Baca Juga: Pegiat Wisata Berhasil Undang Investor dari Singapura untuk Bangun Lombok
Dalam grand desain tersebut juga memuat tentang bagaimana penataan kawasan dan berbagai fasilitas yang harus tersedia mulai dari pelabuhan hingga transportasi yang menunjang aktivitas wisatawan bersama keluarganya di dalam pulau.
"Penataan kawasan Gili Meno dirancang sedemikian rupa untuk mengakomodir semua golongan wisatawan, mulai dari usia anak-anak, remaja, dewasa, lanjut usia hingga difabel (berkebutuhan khusus)," ucapnya pula.
Vidi berharap rancangan grand desain Gili Meno sebagai destinasi ramah keluarga bisa segera rampung sehingga peresmiannya oleh Gubenur NTB bisa digelar pada Oktober 2019.
Gili Meno adalah salah satu dari tiga pulau kecil, selain Gili Trawangan dan Gili Air (Gili Matra), yang menjadi kawasan wisata bahari di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Di pulau kecil itu, wisatawan bisa snorkeling atau berenang sembari menikmati karang dan biodiversitasnya serta penyu. Ada juga kicauan burung di Bird Park Homestay. (Antara)
Berita Terkait
-
Aliansi Masyarakat Adat Pulau Buru Tolak Danau Rana Jadi Destinasi Wisata
-
Pecinta Dingin, Ini 4 Destinasi Wisata Terbaik Untuk Main Salju
-
Sensasi Wisata Berkuda di Bendungan Batujai Sambil Berswafoto
-
Keren! Jokowi Pakai Baju Adat Sasak NTB saat Pidato Kenegaraan
-
Awas Tersesat, Intip Penampakan 5 Taman Labirin Terkeren di Dunia
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Tewas Terlindas Truk, Begini Pemicu Kecelakaan Tragis Pemotor Lansia di Daan Mogot Jakbar
-
BRIN Jelaskan Penyebab Dentuman dan Kilatan Cahaya Langit Cirebon: Benar Meteor?
-
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Ajukan Perda untuk Perkuat Peran Pondok Pesantren
-
Kabar Meteor Jatuh di Cirebon Bikin Geger, Polisi Langsung Cek ke Lokasi
-
Instruksi Prabowo ke Cak Imin: Periksa dan Perbaiki Struktur Pondok Pesantren!
-
Cek Kebersihan MBG, Prabowo Minta BGN Segera Lengkapi Dapur dengan Test Kit
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia