Suara.com - Aktivis masyarakat Papua, Arkilaus Baho, menilai bangsa Papua merasa benar-benar menjadi bagian dari Republik Indonesia ketika pada era Presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Arkilaus mengatakan, saat era Gus Dur lah masyarakat Papua merasa memiliki Indonesia.
Menurut Arkilaus, pada era Gus Dur, masyarakat Papua merasakan benar-benar bisa berekspresi. Kekinian, kata Arkilaus, setelah era kepemimpinan Gus Dur, kebebasan berekspresi tersebut tidak lagi dirasakan masyarakat Papua.
"Kita harus mengapresiasi bahwa Papua itu merasa bagian dari Indonesia di era Gus Dur. Hanya Presiden Gus Dur yang kemudian orang Papua merasa memiliki Indonesia. Artinya bahwa itulah ruang di mana orang Papua berekspresi. Setelah Gus Dur, tidak ada lagi ekspresi seperti itu," tutur Arkilaus dalam diskusi bertajuk "Ngobrol Bareng tentang Papua” di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).
Arkilaus mengatakan, masyarakat Papua sangat mencintai Gus Dur. Bahkan, kata dia, masyarakat Papua selalu menyebut Gus Dur sebagai bapak segala bangsa.
"Bagi kami Gus Dur adalah bapak segala bangsa. Orang papua menyebut beliau itu Bapak Segala Bangsa," ujarnya.
Arkilaus mengatakan, masyarakat Papua kekinian selepas era Gus Dur seakan hanya menjadi penonton di tanahnya sendiri. Selain itu, kebebasan berekspresi semakin dibatasi.
"Kita lebih pada menjadi penonton sebenarnya, baik dari segi ekonomi politik maupun dalam berekspresi juga, di sana kan orang turun demo saja selalu dihadang. Karena prosedur seharusnya hanya melaporkan saja itu di sana harus mendapatkan izin dari pihak keamanan, itu malah dipersempit," ungkapnya.
Baca Juga: Tri Susanti Diperiksa Polisi soal Kasus Asrama Mahasiswa Papua
Berita Terkait
-
Tri Susanti Diperiksa Polisi soal Kasus Asrama Mahasiswa Papua
-
Soal Referendum Papua, Rizal Ramli Minta Pemerintah Introspeksi
-
Persahabatan Galuh dan Gap, 'Asal Ko Tahu Trada HAM di Papua'
-
Protes Rasisme, Rakyat Negara Papua Nugini Aksi Bakar Bendera Merah Putih
-
Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Massa Aksi: Papua Bukan Merah Putih
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin