Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto enggan menyebut berapa jumlah korban yang tewas dalam aksi damai anti-rasisme warga yang berujung bentrok dengan aparat di Kabupaten Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).
"Malam ini kita enggak bicara soal korban, yang rusak, itu nanti pada penjelasan yang lain," ujar Wiranto dalam jumpa pers seusai rapat terbatas membahas soal penanganan Papua di Kantor Presiden, Jumat (30/8/2019) malam.
Sebelumnya, sejumlah media nasional maupun internasional menyebutkan sedikitnya 6 warga yang tewas tertembak saat aksi di depan kantor bupati tersebut. Namun, Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja mengatakan ada tiga korban yang meninggal dunia, yakni dua warga sipil dan seorang anggota TNI AD.
Wiranto mengatakan, pemerintah, masih menunggu laporan tentang kerusuhan di Deiyai. Karenanya, belum bisa melansir data korban versi pemerintah.
"Karena laporan terus berjalan, kami biasanya menerima laporan malam seperti ini, dikompilasi, baru dijelaskan besok," tutur dia.
Wiranto menuturkan, adalah kewenangan pemerintah mau mengumumkan atau tidak data korban kerusuhan di Deiyai.
"Ya terserah kita lah mau umumkan atau tidak. Kalau diumumkan perlu diumumkan, kalau tidak, ya tidak," kata Wiranto.
Awak media terus mendesak Wiranto untuk mengumumkan data korban dalam kerusuhan tersebut. Wiranto hanya menjawab, "Jangan gitu, membuat skenario sendiri.”
Baca Juga: Pertebal Kekuatan Keamanan di Papua, Polda Kalbar Kirim 250 Personel Brimob
Berita Terkait
-
Soal Blokir Internet Papua, Dewan Pers: Jadi Kayak Ada yang Disembunyikan
-
Menkopolhukam Jelaskan Kondisi Papua
-
Dilarang Nontov TV Picu Napi Serang Sipir hingga Bakar Lapas Abepura
-
Gerindra: Jokowi Sebaiknya Ngantor di Papua, Dia Menang 90 Persen di Sana
-
Kemenlu: Tak Ada Dasar Minta PBB Ikut Campur Kerusuhan Papua
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Menteri PPPA Sesalkan Vonis Ringan Kematian Anak oleh TNI di Deli Sedang, Dorong Naik Banding