Suara.com - Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya menjadi bahan pergunjingan followers politikus PD Perjuangan Kirana Larasati di Twitter.
Keributan itu terjadi setelah Kirana Larasati membandingkan dua cuitan Marco Kusumawijaya dari pemerintahan DKI Jakarta yang berbeda.
Pernyataan yang pertama ditulis pada 8 April 2014, ketika DKI Jakarta dipimpin Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja purnama (BTP) alias Ahok, sementara yang kedua berasal dari cuitan Marco Kusumawijaya baru-baru ini, Jumat (30/8/2019), dengan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Kedua cuitan itu sama-sama membahas pedagang kaki lima (PKL), tetapi dengan pendapat yang berbeda.
Pada 2014, Marco Kusumawijaya mengatakan Jokowi-Ahok tak berprestasi karena PKL dan pengendara sepeda motor menguasai trotoar.
Ia juga menyebut bahwa DKI Jakarta membutuhkan gubernur dan wakil gubernur yang lebih baik.
Lima tahun berselang, dirinya justru mendukung PKL dan menyebutnya sebagai "marhaen kota yang memberi kita makan cukup terjangkau sehari-hari."
Kirana Larasati mengunggah tangkapan layar kedua cuitan itu pada Jumat (30/8/2019).
Tak banyak keterangan yang ia sertakan, hanya angka 2014 dan 2019 serta emoji tangan menopang dagu dengan alis yang diangkat sebelah.
Baca Juga: PKL Bakal Diizinkan Dagang di Trotoar, PSI: Anies Menentang MA
Sejumlah warganet kemudian menyebut Marco Kusumawijaya tidak konsisten.
Beberapa dari mereka juga menudingnya menerapkan standar ganda atas dasar keberpihakan dalam menilai kinerja pemerintah.
Setelah dicemooh warganet, Marco Kusumawijaya memberikan klarifikasi dengan menekankan bahwa cuitannya pada 2014 tidak mempermasalahkan PKL.
"Apa yang berubah, Mbak? Saya tidak merasa berubah pikiran, bahkan sebelum ada Twitter. Ikut mengkaji berbagai cara menata, bukan menghilangkan PKL," tulisnya untuk warganet yang menyindirnya.
Belum lama ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mnyampaikan pernyataan yang menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak.
Ia mengatakan Pemprov DKI sedang mempersiapkan aturan agar PKL bisa berjualan di trotoar karena menurutnya, pemanfaatan fasilitas publik di Jakarta harus dirasakan oleh semua kalangan, termasuk PKL.
Berita Terkait
-
Usul Jokowi Ngantor di Papua, Andi Arief Sebut Andre Gerindra Ludruk
-
Beli Alat Bantu Dengar Anaknya Rp 5 Juta, Asa Terakhir Tetty Cuma ke Anies
-
Jaringan di Jayapura Lumpuh, Pandji Ingat Ucapan Jokowi soal Keputusan Gila
-
Jika Referendum Papua Jadi Agenda PBB, Tengku Zul: Jokowi Mundur
-
Mengaku Keluarga, Ida Gagal Ketemu Anies di Balai Kota
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Sikap Rahayu Saraswati Bikin Rocky Gerung Kagum: Contoh Baru Etika Politisi
-
Gentlemen vs Drama: Perang Ucapan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Soal Tes DNA Ulang di Singapura
-
Gibran 'Cari Poin' Saat Demo Rusuh? Refly Harun Sebut Potensi 'Musuh dalam Selimut'
-
Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK Usai 'Diteror' lewat Makam dan Pesan Misterius
-
Penyidik Kejaksaan Agung Ikut Sita Aset Milik Megawati dalam Kasus Korupsi PT Sritex
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan
-
Waspada Hujan Petir! BMKG Rilis Peringatan Cuaca 12 September 2025 di Bandung hingga Pontianak
-
Prabowo Berkali-kali Nyatakan Komitmen Supremasi Sipil
-
Ada Kejanggalan, Anggota Keluarga Arya Daru Ajukan Perlindungan LPSK
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat