Suara.com - Eks cawapres Sandiaga Uno akhirnya buka-bukaan tentang keberadaannya yang dipertanyakan banyak orang, saat pasangan pilpresnya kala itu, Prabowo Subianto, menggelar deklarasi kemenangan setelah quick count.
Penjelasan disampaikan Sandiaga Uno setelah Indiarto Priadi, presenter E-Talkshow tvOne, menanyakan konfirmasi tentang desas-desus yang beredar saat itu.
"Jangan-jangan ada isu betul nih Anda diusir sama Pak Prabowo?" tanyanya, dikutip dari tayangan yang disiarkan di YouTube pada Jumat (30/8/2019) itu.
"Itu halu banget sih," jawab Sandiaga Uno, singkat.
Kemudian ia menjelaskan kronologi sebenarnya di balik situasi saat itu. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku, sebelumnya tak pernah sempat mengutarakannya secara rinci.
Menurut keterangannya, setelah pemungutan suara, ia langsung menjalankan ibadah umrah.
Karena sebelumnya juga melakukan kunjungan ke 1.567 titik, ia pun pulang ke Indonesia dalam kondisi tubuh kelelahan sampai kemudian cegukan.
"Cegukan yang pertama ya 1 menit sekali, lama-lama tiap 5-10 detik gitu, dan sekitar jam 1, jam 2 siang itu saya udah mulai demam," ujar Sandiaga Uno.
"Jadi waktu jam 3, pengumuman pertama, saya lagi diterapi oleh asistennya Ustaz Salim Segaf Al-Jufri, dari PKS. Saya diberi terapi," imbuhnya.
Baca Juga: Paspampres Siaga di Kediaman Ma'ruf Amin, Jokowi Mau Deklarasi Kemenangan?
Lalu di malam menjelang pengumuman kedua Sandiaga Uno tidur di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara.
"Saya baru kebangun itu pas udah ramai-ramai, begitu, tapi Pak Prabowo terus nyamperin saya beberapa kali ke atas, mengecek keadaan saya dan sekitar jam 11 saya pulang ke rumah, enggak terlalu jauh dari rumah Pak Prabowo di Kertanegara. Nah saya istirahat," kata pengusaha 50 tahun itu.
Keesokan harinya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan pesan dari Prabowo untuknya supaya datang ke Kertanegara.
"Pak Muzani menyampaikan, 'Ini ada rumours bahwa kamu ini, Pak Sandi ini, bermasalah, diusir, dipukul malah katanya oleh Pak Prabowo.' Saya baru bangun, masih pakai piyama jam 4 sore itu kan," tuturnya.
"Saya waktu itu akhirnya bicara ke Pak Prabowo. Pak Prabowo bilang, mohon kehadirannya walaupun cuma lima menit untuk menyampaikan pesan bahwa 'We're just okay,' gitu lo," lanjutnya.
Sandiaga Uno menegaskan, saat itu tak ada masalah antara dirinya dan Prabowo.
Berita Terkait
-
Kerusuhan Makin Meluas, Ini Seruan Prabowo ke Rakyat Papua
-
Jaringan di Jayapura Lumpuh, Pandji Ingat Ucapan Jokowi soal Keputusan Gila
-
Anggota DPRD Paniai Serukan Papua Merdeka, Gerindra: Kader Wajib Jaga NKRI
-
Desmond Gerindra: Sandiaga Besar karena Ikut Prabowo
-
Partai Gerindra Ikhlaskan Sandiaga Gabung ke PAN
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar