Suara.com - Belum terungkapnya kasus pembakaran rumah wartawan di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara pada 30 Juli 2019 silam, membuat korban mendesak polisi untuk segera mengungkap kasus tersebut.
Desakan tersebut disampaikan korban yang merupakan Wartawan Harian Serambi Indonesia, Asnawi Luwi.
"Sudah lebih 33 hari kasus ini terjadi, sampai sekarang belum terlihat tanda-tanda kasus ini segera terungkap. Saya sangat kecewa," kata Asnawi Luwi kepada Antara, Sabtu (31/8/2019).
Dalam kasus tersebut, dia bersama sejumlah saksi sudah memberikan keterangan yang dibutuhkan kepada penyidik di Polres Aceh Tenggara.
Namun pihak yang dicurigai terlibat dalam kasus tersebut sampai saat ini belum bisa diungkap polisi. Bahkan, Asnawi mengaku heran dengan musibah teror yang dialami sehingga menyebabkan dirinya, anak dan istri trauma berat.
Untuk itu, ia berharap polisi segera menjelaskan persoalan ini kepada publik sehingga masyarakat dapat mengetahui sejauhmana proses penyelidikan yang dilakukan agar menjadi jelas dan tidak menimbulkan berbagai tanda tanya.
"Saya masih percaya bahwa Polri dapat mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya," kata Asnawi.
Agar kondisi dan keamanannya terjamin, sementara waktu dia pindah tugas ke Kota Banda Aceh. Diharapkan kondisi psikologis anak dan keluarganya aman dan merasa nyaman.
Sebelumnya, Kapolres Aceh Tenggara AKBP Rahmad Hardeny Yanto Eko Sahputro mengatakan, Polda Aceh bersama Kepolisian di daerah itu melakukan penyelidikan terkait terbakarnya rumah milik Anawi Luwi di Desa Lawe Loning, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Selasa (30/7/2019) dini hari.
Baca Juga: Janji Polisi Usut Tuntas Kasus Kebakaran Rumah Jurnalis Serambi Indonesia
"Kami belum bisa menyimpulkan," katanya.
Guna memudahkan penyelidikan, pihaknya sudah mengamankan tempat kejadian perkara dengan memasang garis polisi dan memeriksa sebanyak enam saksi yang pertama sekali melihat kejadian tersebut. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama