Suara.com - Ritual kirab dan jamasan pusaka milik Pura Mangkunegaran selalu menyedot perhatian warga. Seperti yang diadakan Sabtu (31/8/2019) malam. Mereka rela datang jauh ke Solo untuk menyaksikan ritual yang hanya diadakan setahun sekali itu.
Tidak hanya menyaksikan ritual kirab dan rangkaian kegiatannya, warga juga memiliki tujuan lain, yaitu mendapatkan air bekas jamasan atau mencuci pusaka.
Banyak yang percaya, air bekas jamasan bisa mendatangkan keberkahan. Sehingga, warga rela berdesak-desakan hanya agar bisa mendapatkan air itu.
Untuk penggunaannya beragam, tergantung dari masing-masing warga. Ada yang menggunakannya untuk mencuci muka, diminum, disiramkan di sekitar rumah, atau untuk yang lainnya. Yang pasti, mereka percaya bahwa air bekas jamasan bukanlah air sembarangan.
Air jamasan pusaka itu baru bisa diperebutkan warga setelah ritual kirab dan tapa bisa rampung. Kirab sendiri baru dimulai pukul 19.30 WIB dan berakhir pada pukul 20.30 WIB. Sementara, warga sudah memadati kompleks Pura Mangkunegaran sejak petang.
Namun, warga begitu tampak sabar dalam mengikuti setiap rangkaian acara. Salah seorang warga Karanganyar, Ginem (55), mengatakan bahwa kedatangannya adalah untuk mendapatkan air bekas jamasan. Ginem percaya, jika mendapatkan air itu maka dirinya akan mendapatkan berkah.
"Air bekas jamasan ini bisa mendatangkan berkah, saya percaya itu. Jadi tadi juga ikut rebutan dengan warga lainnya," tuturnya.
Ginem menambahkan, penggunaan air bekas jamasan itu beragam. Ada yang meminumnya, untuk mencuci muka, atau disiramkan ke bagian lain. "Ya untuk cuci muka, diminum atau yang lain," ucapnya.
Rasa percaya akan berkah air bekas jamasan juga diungkapkan, Wahyudi (49). Pria asal Sragen itu rela datang ke Solo untuk mendapatkan air jamasan.
Baca Juga: Hijrah, Bagaimana Nasib Benda Pusaka Ki Joko Bodo?
"Nanti akan disiramkan di depan rumah saya di Sragen, biar rezekinya datang," katanya.
Kontributor : Ari Purnomo
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah