Suara.com - Ditemukan hampir 5.000 jasad tanpa nama di Meksiko sejak 13 tahun silam. Mereka disebut sebagai korban pembantaian gembong narkoba.
Meksiko dilanda berbagai aksi kekerasan pada 2006, tepatnya saat pasukan militer memerangi para penyelundup narkoba dalam operasi 'perang narkoba'.
Miris, dalam operasi tersebut 40.000 orang dinyatakan hilang. Para aktivis dan anggota keluarga mengecam pemerintah untuk membongkar kuburan massal selama bertahun-tahun.
Dikutip dari laman AFP, atas laporan tersebut pihak berwenang lantas melakukan survei nasional dan menghitung jumlah korban.
Dalam konferensi pers yang turut dihadiri Presiden Meksiko Manuel Lopez Obrador, Kepala Komisi Nasional Pencarian Orang Hilang Karla Quintana menyebutkan bahwa ada kurang dari 5.000 jasad tanpa nama ditemukan di 3.045 makam yang tersebar di penjuru negeri.
"Ini merupakan pertama kalinya pemerintah federal mengumumkan jumlah korban tanpa nama. Tapi ini bukan soal jumlah. Ini adalah orang-orang hilang yang dicari keluarga tercinta," ungkap Karla Quintana.
Sementara itu, para keluarga yang menggelar unjuk rasa di luar istana kepresidenan menuntut pemerintah untuk bertindak lebih cepat.
"Pihak berwenang mengabaikan kami. Kami berusaha mencari dan menyelidiki, tapi saat kami memberikan informasi mereka tidak melakukan apa-apa," ungkap Mario Melo, warga yang mencari saudara lelakinya sejak 2009.
Presiden Meksiko pun telah bersumpah menghentikan aksi kekerasan dan fokus mencari orang-orang hilang, termasuk upaya mengindentifikasi 26.000 jasad yang tak dikenal.
Baca Juga: Beri Burger Bergambar Babi ke Polisi, Karyawan Burger King Meksiko Dipecat
Sayangnya, tingkat kejahatan dan kekerasan terus meningkat di masa pemerintahannya. Para ahli menuding strategi perang narkoba di bawah pasukan militer tidak memberikan solusi.
Berita Terkait
-
Buron Kasus Peredaran Narkotika Jelang Konser DWP Menyerahkan Diri ke Bareskrim
-
Profil Donna Fabiola yang Diduga Pengedar Narkoba, Kakeknya Mantan Menteri?
-
Berniat Edarkan Narkoba Jenis Kokain di DWP 2025, Selebgram Donna Fabiola Ditangkap Polisi
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!