Suara.com - Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo mengungkapkan konten berita bohong atau hoaks terkait isu Papua mencapai 52 ribu.
Penyebaran hoaks tersebut meningkat cukup drastis setelah terjadinya unjuk rasa berujung kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Menurut Dedi, hal tersebut menjadi dasar pertimbangan antara Kapolda Papua, Kapolda Papua Barat serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) belum mencabut pembatasan akses internet di Papua dan Papua Barat dalam beberapa hari ke depan.
"Pertimbangan sementara dalam waktu beberapa hari ini masih tetap, dari pertimbangan Kapolda Papua-Papua Barat karena dan dari Kominfo tadi menyatakan 52 ribu konten hoaks," kata Dedi di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (2/9/2019).
Berdasar data yang dimiliki Polri, sejak tanggal 27 Agustus 2019, konten hoaks yang mulanya hanya sebanyak 32 ribu mengalami tren peningkatan menjadi 52 ribu pada 1 September 2019.
"Berarti lima hari, naiknya 20 ribu. Bayangkan selama lima hari biasa naik 20 ribu loh. Itu kalau bisa masuk ke sana bisa jadi apa coba," ungkapnya.
Berdasarkan data tersebut, kekinian pembatasan akses internet di Papua dan Papua Barat masih diberlakukan. Adapun, Dedi berdalih langkah tersebut diambil semata-mata demi meredam berita bohong yang dikhawatirkan berpotensi memicu kerusuhan.
"Dibatasi dulu, enggak diblok. Dibatasi dulu guna menghindari berita-berita hoaks itu terus menjadi meluas di masyarakat sehingga justru bisa memicu kerusuhan di masyarakat," katanya.
Baca Juga: Wiranto Janji Tarik Pasukan dan Pulihkan Internet di Papua, Tapi...
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
-
KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
-
Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
-
Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
-
Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
-
Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah