Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal pembangunan infrastruktur di Papua yang digenjot pemerintahan Presiden Joko Widodo nyatanya belum bisa memberikan harmonisasi pada bumi Cenderawasih itu.
Selain pembangunan, semestinya ada nilai saling menghargai untuk mewujudkan harmonisasi yang diinginkan.
JK mengatakan bahwa pola pikir kalau Papua dibuai dengan pembangunan insfrastruktur akan dapat mewujudkan pemerataan. Namun, yang terjadi nyatanya belum bisa teralisasikan meskipun anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit mengingat kondisi Papua yang saat ini justru masih bisa terjadi kerusuhan.
Hal itu disampaikan JK dalam pidatonya pada acara Silahturahmi Bersama Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Tokoh Masyarakat Se-Sumatera Barat di Grand Inna Padang Hotel, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (2/8/2019).
"Tapi ternyata di Papua, infrastruktur dibangun dengan sangat sulit karena pegunungan dan sebagainya, tidak menambah atau malah tidak memberikan sesuatu hasil yang kita harapkan untuk memberikan pemerataan, harmonisasi, dan juga kesejahteraan yang baik untuk masyarakat," kata JK.
JK menerangkan bahwa hal tersebut dapat terjadi dengan berbagai macam kemungkinan. Salah satu alasan yang dijelaskan ialah yakni bagaimana cara pemerintah melayani masyarakat namun belum bisa memuaskan. Sehingga yang terjadi ialah malah ketidakadilan yang dirasakan di tengah-tengah masyarakat semisal adanya kesenjangan yang bisa merangsang perasaan ketidakadilan.
Selain itu, menurut JK pentingnya saling menghargai antar masyarakat untuk dapat mewujudkan keharmonisasian yang diinginkan.
JK menyinggung soal diksi rasis yang dilontarkan saat sejumlah organisasi masyarakat (ormas) saat mengepung asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Akibatnya, terjadi pembelaan dari masyarakat Papua yang turun ke jalan untuk menggelar aksi damai akan tetapi sebagian besar berujung kepada kerusuhan.
"Suatu letupan yang kita kenal semua selalu dipersoalkan kata 'monyet' di situ. Juga pada saat 2-3 tahun lalu terjadinya demo besar di Jakarta juga karena satu kata Al Maidah," kata dia.
Baca Juga: Dituduh Sweeping Asrama Papua, Polri: Bisa Kami Pidanakan Itu LBH
"Jadi artinya kita sendiri harus menjaga perasaan masing-masing untuk menjaga keharmonisan bangsa ini. di samping juga kita harus mengetahui masalah yang timbul di daerah ini dan di daerah-daerah yang lain."
Berita Terkait
-
Benny Wenda Tepis Tuduhan Wiranto soal Jadi Dalang Kerusuhan Papua
-
Wiranto Janji Tarik Pasukan dan Pulihkan Internet di Papua, Tapi...
-
KNPB: Jangan Mau Diadu Domba, Musuh Rakyat Papua bukan Warga Indonesia
-
Kerusuhan Dipicu Isu Rasial, Megawati Kirim Utusan ke Papua
-
Blokir Internet Papua Dikeluhkan, JK: Demo Besar-besaran Lebih Menghambat
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Berkas Perkara Delpedro Cs Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pengacara Lawan Balik Lewat Praperadilan
-
Menteri PPPA: Di Kampus Perlu Dibangun Budaya Saling Menghormati dan Ruang Aman
-
Geger Anak Eks Walkot Cirebon Maling Sepatu di Masjid, Kasusnya Disetop Polisi, Ini Alasannya!
-
Minta MK Hapus Uang Pensiun DPR, Lita Gading Dibalas Hakim: Mereka kan Kerja
-
DPR Soroti Kasus Narkoba Ammar Zoni di Rutan: Indikasi Peredaran Gelap Narkoba Masih Marak
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V
-
Demi Sang Pendiri, Driver Gojek Beri Dukungan ke Nadiem di Sidang Praperadilan Korupsi Laptop
-
Pramono: Tarif Angkutan Umum di Jakarta Paling Murah Dibanding Kota-kota Tetangga!
-
Bejat! Kakek Residivis di Cakung Cabuli Bocah 7 Tahun, Padahal Lagi Bebas Bersyarat