Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sebagian kawasan Kampung Bengek, Muara Baru, Jakarta Utara yang dipenuhi sampah merupakan lahan milik PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo II. Namun saat ingin dibersihkan oleh petugas, Anies menyebut pihak Pelindo II mencoba menghalang-halangi.
Anies mengatakan, para petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta sempat bisa bekerja pada hari Sabtu dan Minggu lalu. Tetapi setelah itu petugas tidak dapat melakukan pembersihan lagi karena dilarang masuk.
"Dinas LH lagi bicara dengan Pelindo karena Pelindo mengahalangi petugas kita masuk. Hari sabtu dan minggu mereka bisa bekerja, tapi kemarin ketika mau bekerja enggak bisa lagi," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).
Dalam pembicaraan antara DLH dengan Pelindo II, Anies akan meminta agar Perusahaan BUMN itu ikut membersihkan sampah di lahan tersebut. Pihak DLH hanya akan memantau proses pembersihannya.
"Gini, kita itu mau ambil tanggung jawab kalau anda (Pelindo) tak bisa bersihkan, kami bersihkan," kata Anies.
Namun jika pihak Pelindo II tidak bisa menyanggupi, maka DLH akan membersihkannya. Ia meminta agar Pelindo mengizinkan para petugas untuk masuk ke kawasan itu.
"Tapi kalau belum kita bersihkan gitu, kan baik kita," pungkasnya.
Diketahui, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup kerap mendapat keluhan soal menumpuknya sampah di Kampung Bengek. Pasalnya pembersihan menjadi sulit dilakukan karena lahan yang penuh sampah itu milik salah satu perusahaan di Jakarta.
Sampah tersebut menumpuk sepanjang 2 hektare dan memenuhi sekitar rumah warga. Pihak DLH lantas telah melakukan pengangkutan sampah mencapai 66 kubik pada kawasan ini.
Baca Juga: Obor Lampu di JMF, Gubernur Anies: Perpaduan Modern dan Tradisi
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional