Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut seruan referendum atau memerdekakan diri dalam demontrasi antirasial yang berujung kerusuhan di Papua dan Papua Barat merupakan ancaman atau red line bagi kedaulatan Indonesia.
Hal itu disampaikan Retno dalam rapat kerja antara Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Badan Intelejen Negara dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019) siang ini.
"Izinkan kami menekankan bahwa Papua dan Papua barat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari nergara kesatuan Republik Indonesia, sehingga kalau ada hal yang terkait dengan upaya pemisahan atau call for referendum maka sudah merupakan red line, red line bagi kita semua," kata Retno.
Maka dari itu, ketika aksi unjuk rasa antirasial berubah menjadi aksi seruan referendum di Papua dan Papua Barat terjadi sejak 19 Agustus 2019, Menteri Retno langsung mengumpulkan diplomat asing pada 1 September 2019 di Jakarta untuk menjaga kedaulatan NKRI.
"Para diplomat Indonesia memiliki pemahaman yang sama bahwa kami tidak akan mundur satu sentimeter pun untuk pemagaran kami terhadap NKRI dan saya yakin perjuangan ini akan didukung oleh semua rakyat Indonesia," ucapnya.
Selain Retno, rapat kerja dengan Komisi I DPR ini dihadiri langsung oleh Menhan Ryamizard Ryacudu, Menkominfo Rudiantara, dan dua orang perwakilan dari Kepala Badan Intelejen Negara.
Agenda rapat kerja kali ini adalah penjelasan dari kementerian terhadap strategi penanganan kasus Papua dan Papua Barat seperti pembatasan internet hingga pembatasan kunjungan warga negara asing.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali