Suara.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana berharap Pemerintah Indonesia menemukan keberadaan Benny Wenda, terkait dugaan propaganda jarak jauh yang dilakukannya dalam kerusuhan Papua dan Papua Barat.
Selain itu, Hikmahanto juga mengemukakan, Pemerintah Indonesia juga sebaiknya memiliki bukti-bukti agar mudah melakukan proses hukum kepada Benny Wenda.
Kepolisian RI mengendus campur tangan Benny dalam kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat, beberapa waktu lalu. Meski saat ini Benny menjadi Warga Negara Inggris, Hikmahanto mengatakan tetap harus ditelisik keberadaannya.
"Yang pasti Benny Wenda (harus dicari) sekarang ada di mana," kata Hikmahanto kepada Suara.com, Jumat (6/9/2019).
"Kalau misalnya, hanya warga negara tuh sulit, karena bisa saja dia warga negara Inggris tapi bermukimnya di Vanuatu atau dimana gitu kan," sambungnya.
Kalau Pemerintah Indonesia sudah menemukan posisi Benny, langkah selanjutnya yang bisa ditempuh ialah bekerja sama dengan pemerintah di lokasi Benny tinggal untuk menyerahkan bukti-bukti agar proses hukum bisa dilakukan.
"Yang kita (pemerintah) minta negara tersebut untuk melakukan proses hukum kepada Benny Wenda dengan bukti-bukti yang kita berikan kepada mereka," katanya.
Untuk diketahui, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengancam akan menangkap Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Merdeka atau United Liberation Movement for West (ULMWP) Benny Wenda begitu masuk ke Indonesia. Kini Benny Wenda mendapat suaka dari Inggris.
Hal tersebut dikatakan Wiranto, saat ditanya soal proses hukum Benny Wenda yang disebut mantan Panglima ABRI itu sebagai biang kerok kerusuhan Papua. Indonesia pun kesulitan memproses hukum Benny Wenda.
Baca Juga: Pengamat: Propaganda Benny Wenda Mirip Gaya Ceramah Khomeini
"Masuk ke Indonesia saya tangkap atau kita tangkap," kata Wiranto saat jumpa pers di Kantornya, Rabu (4/9/2019).
Berita Terkait
-
Pengamat: Propaganda Benny Wenda Mirip Gaya Ceramah Khomeini
-
Polri Sebut Kerusuhan Papua Sudah Didesain hingga ke Peringatan 1 Desember
-
Pengamat: Jejak Diplomasi Benny Wenda Serupa Pencetus GAM Hasan Tiro
-
Pengamat: Benny Wenda Diplomasi ke PBB untuk Kepentingan Referendum Papua
-
Hendropriyono Sebut Benny Wenda Pengkhianat: Jangan Dikasih Panggung
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf