Suara.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana melihat pola yang dilakukan Benny Wenda saat ini serupa dengan yang pernah diupayakan oleh Tgk Hasan Muhammad Di Tiro untuk memisahkan Aceh dari Indonesia.
Keduanya juga sama-sama melakukan cara diplomasi dari luar Indonesia kemudian mengobok-obok Indonesia agar terkabulkannya pemisahan diri. Tgk Hasan Muhammad Di Tiro ialah deklator dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dideklarasikan pada 4 Desember 1976.
Hikmahanto menyebutkan bahwa dalam perjuangannua Hasan Di Tiro bermukim di Swedia namun kuat dugaan ia mengirimkan senjata untuk pasukan GAM.
"Dulu kan ada Hasan Tiro waktu masih ada GAM, dia berubah jadi warga negara Swedia dan dugaannya waktu itu dia menggalang dana lalu uang itu digunakan untuk membeli senjata dan sebagainya untuk GAM utuk menyerang pemerintah Indonesia," kata Hikmahanto kepada Suara.com, Jumat (6/9/2019).
Hikmahanto kemudian menceritakan saat itu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri langsung mengirim utusan khusus, yakni Menlu Ali Alatas ke Swedia. Utusan dari pemerintah Indonesia itu mempertanyakan sikap Negara Swedia yang seolah abai terhadap apa yang dilakukan Hasan Tiro.
Komunikasi berlanjut, pemerintahan Swedia pun akhirnya mau bertindak, asalkan pemerintah Indonesia memiliki bukti-bukti kuat. Sayangnya, Indonesia tidak memegang bukti-bukti itu.
"Terus akhirnya pemerintah Swedia (mau bertindak) tapi (kata Swedia) saya perlu bukti-bukti, mana buktinya, nah itu yang kita enggak ada," ujarnya.
Pola serupa juga dilakukan Benny saat itu untuk mencapai adanya referendum Papua. Kalau Benny dijelaskan Hikmahanto lebih mengupayakan dengan cara diplomasi.
"Bisa sama kalau menurut saya. Cara-cara dia adalah menggunakan upaya diplomasi mengadu domba masyarakat di dalam di Indonesia, di Papua buat kerusuhan," ujarnya.
Baca Juga: Ditanya Langkah Diplomatis Soal Benny Wenda, Begini Jawaban Kemenlu
"Itu kan kerusuhan awalnya kan kerusuhan karena masalah rasialis masa kemudian ujungnya referendum, yang benar saja," katanya.
Diketahui, nama Benny Wenda kembali mencuat setelah maraknya aksi kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Meletupnya kerusuhan di tanah Cenderawasi itu terkait adanya aksi rasial terhadap mahasiswa Papua beberapa lokasi seperti di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Ketua United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) itu bahkan dituding pemerintah Indonesia sebagai dalang di balik dari aksi yang berusuh rusuh di Papua dan Papua Barat. Tudingan itu di antaranya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Kedua pejabat itu bahkan mengaku bakal menangkap Bennny Wenda bila berani datang ke Indonesia.
"Masuk ke Indonesia saya tangkap atau kita tangkap," kata Wiranto saat jumpma pers di Kantornya, Rabu (4/9/2019).
Diketahui, Benny Wenda kini sudah menjadi warga negara asing setelah diangkat menjadi warga kehormatan Kota Oxford dari pemerintah Inggris.
Berita Terkait
-
Pengamat: Benny Wenda Diplomasi ke PBB untuk Kepentingan Referendum Papua
-
Selebaran Veronica Koman DPO Polda Metro Jaya Hoaks
-
Menkominfo Tak Pecat Stafnya yang Tuduh Hoaks Veronica Koman: Lagi Capek
-
Klaim Kantongi Bukti Konspirasi Benny Wenda, Tapi Wiranto Ogah Beberkan
-
Wiranto soal Benny Wenda: Dari Raibnya Status WNI sampai Buronan Interpol
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf