Suara.com - Terpilihnya Stefan Jagsch sebagai walikota distrik Altenstadt, negara bagian Hesse, Jerman menuai kecaman dari banyak pihak. Banyak orang mendesak penganut paham neo-Nazisme tersebut mundur dari jabatanya.
Stefan Jagsch yang mewakili Partai Nasional Demokrat Jerman (NPD) mejadi satu-satunya kandidat saat pemilihan. Dari hasil pemungutan suara, ia meraih suara bulat dari tujuh anggota dewan di Walsiedlung.
Dikutip dari Nytimes, sayangnya keputusan tersebut ditentang oleh pejabat dari partai senior lainnya. Seperti halnya dengan Annegrat Kramp-Karrenbauer, pimpinan CDU yang menyerukan pemilu dibatalkan.
Senada dengan hal itu, beberapa pejabat lainnya pun menyuarakan keinginan lewat media sosial. Mereka menolak kepemimpinan seorang Nazi.
"Kami tidak bekerja sama dengan Nazi! Tidak akan pernah. Itu berlaku untuk tingkat federal, daerah dan distrik," tulis Lars Klingbeil, anggota koalisi CDU.
Di lain pihak, Stefan Jagsch mendapat dukungan dari anggota dewan Norbert Szilasko. Pria itu menyebut Stefan terpilih karena dia adalah seorang pemuda yang pandai komputer, di samping tidak adanya kandidat lain.
"Kami tidak memilik calon lainnya, terutama dari kalangan muda yang pandai komputer dan bisa mengirim email," katanya.
Stefan Jagsch sendiri menganggap reaksi pihak oposisi terkait posisinya justru berlebihan dan konyol. Ia bahkan menantang mereka untuk melakukan pemungutan suara ulang.
"Hari yang menyedihkan bagi demokrasi," ungkapnya kepada kantor berita DPA.
Baca Juga: Mirip Lambang Nazi, Wahana Permainan di Jerman Ditutup
Partai NPD yang menaungi Stefan Jagsch sendiri dikenal sebagai oposisi sejak 1964. Pada 2017, pemerintah Jerman dan parlemen telah melakukan berbagai upaya untuk membubarkan partai itu lantaran ideologi Nazi yang dianut mengancam konstitusi negara.
Sayangnya, klaim tersebut tidak dirasakan oleh sejumlah pihak. Terbukti, dalam pemilihan partemen NPD memenangkan 0.4 persen suara.
Setelah diangkat jadi walikota, Stefan Jagsch membagikan spanduk bertajuk 'Pers berbohong' dan sejumlah tulisan tentang migran, muslim dan partai politik yang didirikan dengan caption 'Dari rakyat, untuk rakyat'.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
- 
            
              Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
- 
            
              Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
- 
            
              KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
- 
            
              Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
- 
            
              Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
- 
            
              'Sentilan' Keras DPR ke KPU: Bisa Naik Pesawat Biasa, Kenapa Harus Pakai Private Jet?
- 
            
              Terkuak di Sidang, Asal Narkotika Ammar Zoni dkk di Rutan Salemba dari Sosok Andre, Begini Alurnya!
- 
            
              Fakta Baru Kasus Suami Bakar Istri di Jatinegara: Pelaku Ternyata Residivis Pengeroyokan Anggota TNI
- 
            
              Menguak Asal-usul Air Mineral Aqua, yang Disorot Imbas Konten Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
- 
            
              Duit Pemda Rp234 Triliun 'Nganggur' di Bank, DPR Turun Tangan: Minta Kemendagri Jadi Wasit
- 
            
              Komika Obi Mesakh Protes Pelayanan Publik di Bekasi: Masa Ngurus KTP Hilang Kuota Sehari 10 Sih
- 
            
              'Bisikan' Adik Bikin Panas, Aksi Sadis Residivis di Jaktim Bakar Istrinya Hidup-hidup
- 
            
              Promo SPayLater Bayar QRIS, Nikmati Diskon Hemat Serba Seribu!
- 
            
              'Manusia Tentu Ada Kekurangan' Cara Gus Ipul Redam Tensi Polemik Gelar Pahlawan untuk Soeharto
- 
            
              27.300 Pelari Meriahkan Wondr Jakarta Running Festival 2025, BNI Dorong Sports Tourism Nasional