Suara.com - Industri pembakaran arang dan peleburan timah penyebab polusi udara di kawasan Cilincing, Jakarta Utara telah dihentikan operasionalnya. Namun kawasan tersebut masih terpapar polusi.
Karena itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan akan memasang penyaring atau filter udara di perumahan kawasan tersebut. Anies akan meminta Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk memeriksa rumah mana saja yang membutuhkan filter udara tersebut.
"Nanti saya akan minta kepada pak Wali untuk melihat apakah ada kawasan sekitar sana yang membutuhkan bantuan filter juga," ujar Anies di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (18/9/2019).
Menurut Anies, pemasangan filter sudah dilakukan di SDN 07 Pagi Cilincing yang berdekatan dengan industri pembakaran arang dan peleburan timah itu. Menurutnya lokasi sekolah itu menjadi prioritas karena berisikan anak-anak.
"Seperti yang saya sampaikan kemarin. Prioritas adalah anak-anak di ruang kelas itu terbebas," kata Anies.
Filternya sendiri, kata Anies, akan disediakan pihaknya. Nantinya setelah diperiksa, pemasangan filter juga akan dilakukan di rumah warga yang membutuhkan.
"Filter nanti kami akan siapkan filternya, kami akan pasang di rumah-rumahnya," pungkasnya.
Dua industri rumahan pelebur alumunium di kawasan Cilincing, Jakarta Utara telah disegel kepolisian. Kegiatan usaha itu telah mencemari udara di kawasan sekitarnya hingga menyebabkan warga terjangkit penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Hal tersebut dinyatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Andono Warih. Ia menyebut penyegelan industri tersebur juga dilakukan bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara.
Baca Juga: Anies Kirim Bantuan Karhutla, Ferdinand: Beresin Jakarta Dulu Lah Pak
"Tindaklanjut yang paling anyar itu kemarin Wali Kota bekerjasama dengan Polres Jakarta Utara melakukan penyegelan terhadap industri kecil yang alumunium," ujar Andono saat dihubungi, Rabu (18/9/2019).
Industri alumunium itu merupakan dua dari 23 kegiatan usaha yang mencemari kawasan Cilincing. 23 lainnya merupakan kegiatan pembakaran arang. Industri alumunium disegel karena menyebarkan polusi beserta komponen kimia.
"Karena alumunium itu kan ada unsur kimianya, kan metal. Itu sudah dilakukan police line oleh Polres Jakut," kata Andono.
Selain menyebarkan polusi, industri alumunium itu, kata Andono, didirikan di tempat yang tidak seharusnya. Setelah disegel, tindakan selanjutnya akan dilakukan oleh kepolisian.
"Sudah kepolisian itu. Masuk ranah kepolisian," pungkasnya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut masih ada industri rumahan di Jakarta yang masih mencemari udara. Data terbaru DLH DKI, 25 industri rumahan di Jakarta Utara masih mencemar udara.
Berita Terkait
-
Berpolusi, Industri Rumahan Pelebur Alumunium di Cilincing Disegel
-
Anies Kirim Bantuan Karhutla, Ferdinand: Beresin Jakarta Dulu Lah Pak
-
Anies Kirim 65 Petugas Bantu Penanganan Karhutla di Riau
-
Anies Mau Tagih Mobil Tunggal Pajak, Ferdinand: Mau Tambah Tupoksi KPK?
-
Pencari Suaka Menginap Lagi di Trotoar, Anies akan Telepon Mensos
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru