Suara.com - Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra menanggapi isu aksi mahasiswa di DPR, Senin dan Selasa (23-24/9/2019) ditunggangi kepentikan politis.
Respons tersebut ia sampaikan saat menjadi tamu Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, yang disiarkan pada Selasa malam.
"Ada permasalahan yang kemudian disinggung terkait asumsi liar yang beredar, bahwa aksi kami ini ditunggangi, katanya. Ya benar, aksi kami ditunggangi, tapi ditunggangi oleh kepentingan rakyat!" seru Manik, disambut tepuk tangan riuh penonton di studio.
Ia juga menyampaikan alasan yang menguatkan pernyataannya tersebut.
Manik bahkan menyinggung elite politik dengan sindiran bahwa mereka sebenarnya tak memedulikan rakyat Indonesia.
"Mengapa? Karena jelas bahwasanya di sini kami tidak berbicara sama sekali tentang guling-menggulingkan atau turun-menurunkan," kata Manik.
"Ya saya rasa itu urusan elite politik, ya silakan urus saja. Tidak perlu bawa-bawa rakyat dalam pusaran elite politik. Peduli apa elite politik dengan masyarakat, dengan rakyat Indonesia?" lanjutnya.
Karena itu, dirinya menyayangkan, aksi mahasiswa malah didiskreditkan memaakai tuduhan liar.
Padahal, kata Manik, kelompok mahasiswa yang menyuarakan protes tidak peduli dengan urusan elite politik mana pun.
Baca Juga: Pasang Foto Ketua BEM UGM, Awkarin Akui Jatuh Cinta
"Mau oposisi atau pemerintah, dua-duanya sama-sama ngawur, dan dua-duanya sama -sama ingin mengesahkan RKUHP yang ngawur," ujar Manik.
Menurut mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) ini, demokrasi di Indonesia akan makin hancur jika RKUHP nantinya telah disahkan karena belum disahkan saja sudah terancam eksistensinya.
Ia sendiri menyadari, RKUHP merupakan salah satu turunan produk kolonial dan sudah berlaku sangat lama.
"Namun yang perlu diperhatikan juga adalah, kami melihat, justru RKUHP ini adalah bentuk neo-kolonialisme sendiri. Namun bedanya, yang menjajah adalah rakyat Indonesia sendiri," ungkap Manik.
"Mengapa saya bisa bilang seperti itu? Karena di dalam RKUHP banyak sekali permasalahan yang justru malah diskriminatif terhadap masyarakat, rakyat-rakyat kecil," tambahnya.
Manik mengatakan, RKUHP tidak melindungi perempuan, dan justru bersifat diskriminatif terhadap beberapa kalangan, termasuk rakyat kecil.
Berita Terkait
-
Korban Demo DPR Bisa Dirujuk ke 24 RS di Jakarta, Ini Nama-namanya
-
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Blitar Bersihkan "Sampah UU dan RUU"
-
Tak Takut, Ibu-ibu Ini Lewat dengan Santai di Tengah Aksi Demo Mahasiswa
-
Janji Ditindak, Polda Metro Buru Polisi Pengintimidasi Wartawati Kompas.com
-
6 Poster Lucu Aksi Mahasiswa: 1 Permen Milkita = 4 Otak DPR
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor