Suara.com - Beredar foto cartridge gas air mata kedaluwarsa di media sosial Facebook. Foto tersebut diunggah oleh akun bernama @RynoEnm.
Dalam foto tersebut, pengunggah menduga jika cartridge gas air mata tersebut memunyai batas waktu penggunaan sebelum bulan Mei 2016.
Selain itu, pengunggah menyertakan caption bertuliskan "Pantesan perih bet. Wong gas air mata nya aja udah kedaluwarsa."
Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono membantah polisi menggunakan cartridge gas air mata kadaluarsa yang dilepaskan kepada para mahasiswa saat demonstrasi di DPR RI, Selasa (24/9/2019) kemarin.
"Polisi gunakan gas air mata yang masih standar (bukan kedaluwarsa)," ujar Argo saat dikonfirmasi, Rabu (25/9/2019).
Sejauh ini, aparat kepolisian telah mengamankan 94 orang buntut aksi unjuk rasa yang berujung ricuh tersebut. Salah satu massa aksi yang diamankan adalah seorang pelajar yang kedapatan membawa bom molotov.
Tak hanya itu, sebanyak 254 mahasiswa menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Sementara, 11 orang menjalani rawat inap.
Dalam aksi tersebut, polisi juga menjadi korban. Sedikitnya, 39 anggota kepolisian terkena lemparan batu dan ada yang mengalami patah pada bagian tangan.
Baca Juga: Anak STM Bogor Bergerak ke DPR: Siapin Spidol Buat Tulis Tuntutan
Berita Terkait
-
Gas Air Mata Kedaluarsa Dilempar ke Mahasiswa? Istri Munir: Bisa Jadi Racun
-
Gas Air Mata Sisa Demo DPR Masih Terasa, Bikin 'Nangis' Pengemudi Ojol
-
Efek Gas Air Mata Sisa Kerusuhan di DPR Masih Terasa Pedih
-
Polisi Terus Menembakan Gas Air Mata ke Mahasiswa di Dekat Stasiun Palmerah
-
Polisi Masih Menembakan Gas Air Mata ke Mahasiswa di Dekat Stasiun Palmerah
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial