Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban meninggal pasca-gempa 6,8 SR di Maluku bertambah menjadi 23 orang, hingga Kamis pukul 21.53 WIT. Jumlah itu setelah data korban meninggal masuk dari daerah Maluku Tengah.
"Selain ditemukan di Kabupaten Maluku Tengah, korban meninggal juga terjadi di Kota Ambon, sebanyak enam orang, dan Kabupaten Seram Bagian Barat tiga orang," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, melalui keterangan tertulis, Jumat (27/9/2019).
Menurut Agus selain korban meninggal ada ratusan korban luka-luka yang terjadi pascagempa. Dimana korban luka tersebut akibat terkena reruntuhan rumah.
"Lebih dari 100 orang mengalami luka di Desa Liang. Di Kota Ambon, 5 orang luka dan telah mendapatkan perawatan medis," ucap Agus.
Sedangkan, di Kabupaten Seram Bagian Barat, satu orang luka di Desa Waisama. Sekitar 15.000 warga masih mengungsi pascagempa.
Sementara itu, kerusakan infrastruktur tidak hanya terjadi pada sektor perumahan, tetapi juga fasilitas pendidikan, tempat peribadatan, perkantoran, dan fasilitas umum.
"Kerusakan rumah di wilayah terdampak mencapai 171 unit, dengan rincian 59 rusak berat, 45 rusak sedang dan 67 rusak ringan. Fasilitas pendidikan rusak sebanyak 5 unit antara lain beberapa bangunan di Universitas Pattimura dan Kampus IAIN," sebut Agus.
Menurut dia, berdasarkan situasi lapangan, beberapa kebutuhan berupa makan dan non-makanan mendesak diperlukan selama penanganan darurat. Berikut ini daftar non-makanan mendesak yang dibutuhkan pascagempa Maluku.
Seperti, terpal sebanyak 30 ribu lembar, tenda keluarga 20 buah, popok balita, pembalut perempuan, selimut 20 ribu lembar, matras 5 ribu lembar, tikar 10 ribu lembar, alat penerang 20 ribu buah dan tandom air beserta MCK. Tenda sangat dibutuhkan mengingat wilayah Maluku mengalami hujan.
Baca Juga: BMKG Mencatat Ada 239 Kali Gempa Susulan di Ambon
Sedangkan kebutuhan makan, para penyintas membutuhkan makanan bayi sebanyak 120 paket, makanan dan minuman 20.000 paket, obat-obatan, air mineral, dan makanan siap saji. Di samping itu, pendekatan _trauma healing_ diperlukan bagi anak-anak dan remaja.
"Pemerintah daerah setempat dibantu banyak pihak masih terus melakukan upaya-upaya penanganan darurat di lapangan. Tim kaji cepat melakukan pendataan untuk melihat secara lebih rinci kondisi di lapngan. Tim BNPB telah berada di lokasi untuk mendukung penanganan darurat," imbuh Agus.
Berita Terkait
-
BMKG Mencatat Ada 239 Kali Gempa Susulan di Ambon
-
Gempar 6,5 SR Guncang Ambon, 4 Tewas Termasuk Balita
-
Ambon Diguncang Gempa 6,8 SR, Bandara Pattimura Tetap Beroperasi
-
Teriak Tsunami saat Ratusan Warga Ambon Panik, Lelaki Ini Dibekuk Polisi
-
Gempa Ambon, Ibu Kandung Petugas Basarnas Tewas saat Tunggangi Sepeda Motor
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia