Suara.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Atiatul Muqtadir alias Fahtur membalas kritik mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah terkait penolakan UGM terhadap Ustad Abdul Somad (UAS).
Fahtur menyebut bahwa demo mahasiswa kali ini bukan disuruh oleh kampus.
Sambil menunjukkan cuitan Fahri Hamzah, Ketua BEM UGM menulis, "Karena memang hari ini, demo mahasiswa tak pernah dan bukan karena diminta oleh kampusnya. Begitu penjelasannya bung. Hehe."
Cuitan tersebut diunggah Fathur pada Kamis (10/10/2019) ke akun Twitter pribadinya, @fathuurr_.
Ada lebih dari 4 ribu like dan 600 retweet yang diberikan untuk cuitan Fathur tersebut.
Pernyataan pemuda yang kuliah di Fakultas Kedokteran ini menjawab kritik Fahri Hamzah yang menyebut, "Kenapa mahasiswa UGM demo Keluar kampus?"
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengkritik UGM karena menolak Ustad Somad hingga menyebut kampus tersebut anti reformasi.
"Bagaimana menjelaskan ini: mahasiswa UGM mendemo Presiden Jokowi alumni UGM dengan tuduhan anti reformasi (mengkorupsi reformasi). Lalu UGM melarang orang yang berbeda pendapat bicara di kampus UGM. Artinya UGM juga anti reformasi. Lalu kenapa mahasiswa UGM demo Keluar kampus?" tulis akun @Fahrihamzah dalam cuitan yang diunggah pada Kamis (10/10/2019).
Fahri mengusulkan para mahasiswa lebih baik demo kepada rektor masing-masing daripada ke presiden atau DPR. Menurutnya, kampus-kampus ini sedang bermasalah.
Baca Juga: Kementerian ATR Catat 60 Kasus Mafia Tanah Ditangani Tahun Ini
"Kampus-kampus kita ini sedang bermasalah. Mahasiswanya lagi tertidur pulas: rektor diangkat presiden, rektor takut sama Dikti, Dikti takut sama presiden. Dekan menekan dosen tidak boleh kritis, dosen menekan mahasiswa supaya tidak demo. Ini lebih memerlukan perhatian mahasiswa," kata Fahri.
Politisi asal Sumbawa ini berharap agar mahasiswa sadar bahwa kampusnya juga terpapar 'penyakit anti reformasi'.
Fahri menambahkan, "Saya ini demonstran, sekarang juga di luar pemerintahan siap demonstrasi. Tapi sayang, kebangkitan mahasiswa mendatangkan pertanyaan apakah kalian sedang siuman atau sedang bermimpi di siang bolong? Saya sayangkan cara membaca peta yang lubang, ayo kembali kita ulang."
Dia mengajak mahasiswa untuk mulai membersihkan kampus dari feodalisme, melawan segala rasa takut, duduk kembali dan bebaskan mimbar kampus dari tirani dan tekanan, intimidasi serta persekusi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar