Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak ingin komentar lebih jauh soal Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 yang dianggap tidak transparan oleh berbagai pihak. Anies menyebut ada penggiringan opini.
Anies tidak menyebutkan opini seperti apa yang digiring kepada masyarakat terkait masalah ini. Namun, ia tidak terima pihaknya disebut tidak transparan soal rancangan anggaran tersebut.
"Belum bangun saja sudah bilang enggak transparan," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (14/10/2019).
Pihak Pemprov sendiri sebelumnya juga sudah membantah tidak transparan karena sudah mengunggah dokumen KUA-PPAS 2020 ke website. Namun ketika diperiksa, di website bappeda.jakarta.go.id, dokumen tersebut belum diunggah.
Ketika dikonfirmasi soal hal tersebut, Anies hanya mengelak. Ia menganggap hal tersebut tidak perlu dibahas karena hanya bertujuan menggiring opini yang tidak baik.
"Sudahlah itu penggiringan opini, enggak sehat, jadi enggak usah (dibahas)," jelasnya.
Sebelumnya, berbagai anggaran yang tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 kerap menuai kontroversi di tengah masyarakat. Karena itu fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta meminta agar informasi KUA-PPAS transparan.
Anggaran yang kerap dianggap kontroversi di antaranya adalah penggadaan antivirus, renovasi rumah Gubernur DKI, sanitasi, dan lainnya. Tanggapan atas berbagai program itu menuai pro dan kontra karena anggarannya dinilai terlalu besar.
Anggota DPRD dari fraksi PSI, William Aditya Sarana menganggap kontroversi itu adalah hal yang baik. Karena uang yang digunakan merupakan milik warga Jakarta dan harus dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Uji Coba Tahap Dua Jalur Sepeda, Anies: 23 KM Rasanya Jauh Tapi Tak Terasa
"Saya sangat senang dengan dialektika yang terjadi membahas APBD 2020 di masyarakat, kenapa? Karena ini bukan uang Anggota DPRD atau uang Gubernur DKI," ujar William dalam keterangan tertulis, Rabu (9/10/2019).
Berita Terkait
-
Pembangunan Kembali Kampung Akuarium, Anies: Nanti Kalau Data Lengkap
-
Angkat Wali Kota hingga Delegasi Luar Negeri, Anies Wajib Lapor DPRD DKI
-
Anies Baswedan Uji Coba Jalur Sepeda Tahap Dua
-
Pertemuan Politisi Nasdem dengan Anies, Ketua DPP: Ada Pembicaraan Politik
-
Alasan Keamanan, Pemprov DKI Bikin Jalur Sepeda di Trotoar Sudirman
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR