Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh tujuh menteri, Kapolri Tito Karnavian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan BPOM untuk pemberlakuan sertifikasi halal di bawah wewenang Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).
Penandatanganan itu juga menjadi permulaan untuk seluruh produk yang di Indonesia wajib bersertifikasi halal yang dimulai pada 17 Oktober 2019.
JK mengatakan konsep sertifikasi halal di bawah wewenang BPJPH itu lebih maju ketimbang konsep yang pernah dijalankan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya. Dengan adanya sertifikasi halal tersebut, bukan hanya warga muslim saja yang dapat menikmatinya namun juga bagi warga non muslim.
"Konsep yang sekarang ini lebih maju, jadi bukan hanya halal tapi halal dan tayyiban," kata JK dalam pidatonya.
Maksud JK untuk halal dan tayyiban ialah sertifikasi tersebut bisa menerangkan kepada warga mana produk-produk yang memang sudah halal tapi bahannya juga baik untuk dikonsumsi.
"Kita harus yakin betul bahwa (produk) ini halal dan baik, tidak membahayakan. Karena bisa saja tapi bahannya membahayakan," ujarnya.
JK juga menjelaskan, pengajuan sertifikasi halal itu akan lebih mudah apabila diajukan oleh perusahaan besar dan akan berongkos besar bagi usaha kecil menengah (UKM). JK menekankan apabila sertifikasi halal di bawah BPJPH itu tidak membebani pengusaha UKM.
"Ini makin besar itu perusahaan, makin tidak ada soal produksinya label halal, makin kecil makin masalah," jelasnya.
"Kalau UKM ini dibantulah sehingga jangan terlalu mahal. Itu Menteri Keuangan, cross subsidi saja antara yang besar dan kecil," katanya.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Popok Bayi Halal Siap Meluncur di Pasaran
Adapun menteri yang ikut menandatangani nota kesepahaman tersebut ialah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, perwakilan Kementerian Luar Negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Kapolri Tito Karnavian, MUI dan BPOM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta