Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang baru dilantik, Tito Karnavian mengungkapkan, program yang akan dilakukan pada masa awal menjabat, salah satunya adalah melakukan pemeriksaan atau penyisiran anggaran di pemerintahan daerah.
Tito menyebut hal ini akan dilakukan dalam dua bulan ke depan sebelum memasuki tahun 2020. Ia ingin anggaran yang ada bisa digunakan secara maksimal oleh para kepala daerah.
"Disisir satu per satu, sisa dua bulan lagi. Jelang akhir Desember, mungkin sudah tidak ada lagi penyerapan anggaran," ujar Tito di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Menurutnya, Kemendagri bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) selaku pembina pemda ikut bertanggung jawab terhadap penggunaan anggaran itu.
"Kementerian dalam negeri sendiri, BNPP maupun juga yang menjadi tanggung jawab kita pembinaan pengawasan anggaran di daerah," kata Tito.
Dalam melakukan penyisiran, Tito akan memerintahkan dirjen terkait untuk melakukannya. Ia ingin menggolongkan pemda mana saja yang belum menyerap anggarannya secara maksimal untuk bisa dievaluasi ke depannya.
"Tapi bukan berarti kemudian dihamburkan, harus tepat sesuai program. Sehingga gak salah. Tapi itu juga jadi penilaian pemda yang bisa menggunakan anggarannya efektif, terserap," imbuh Tito.
Berita Terkait
-
Hari Pertama Kerja, Tito Pimpin Apel di Kemendagri
-
Gaya Tito Karnavian Pimpin Apel Pertama di Kantor Kemendagri
-
Jadi Mendagri, Tito Karnavian Diberhentikan Dengan Hormat dari Polri
-
Tito Disebut Paham Tugas Mendagri, JK: Jangan Lupa, Dia Profesor
-
Jabat Mendagri, Tito Karnavian Minta Disebut Jenderal Purnawirawan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak